"Silakan Kak"
      "Kam saham mida" jawabnya  sambil tersenyum. Matanya terlihat kagum menatap Anindhita. Gadis berwajah oriental dengan rambut tergerai sebahu.
      "Bisa bahasa Korea ya, Kak" tanya Anin balas tersenyum. Mata sipitnya langsung membentuk garis lengkung.
      "Nggak, itu doang, ha..ha..ha.." jawabnya hangat. Cuma suka aja nonton drama korea".
      "Oya ?Artinya, Kakak nggak perlu sub title dong, langsung ngerti bahasanya"
      "Ha..ha..ha...harusnya begitu ya". Wanita itu langsung menyeruput dalgona yang sudah dipegangnya.
Anindhita kemudian meninggalkan wanita itu sendiran di sudut ruangan. Ia membiarkan wanita itu menikmati suasana kafe miliknya.
Tak banyak pengunjung waktu itu. Namun, seringkali wanita itu singgah hanya sekadar menikmati suasana sore yang tampak jingga. Tanpa terasa kehadiran wanita itu membuat keakraban bagi Anindhita.
Gadis itu bernama Dara. Ketika dia mengenalkan dirinya.  Dia gadis yang anti sosial.  Ia lebih suka menikmati kesendiriannya bersama drama koreanya , daripada berkumpul dengan teman-teman Atau  duduk sendiri, atau tampil nyentrik ala boy band korea .  yang penting bagus menurutnya.
      "An, aku boleh duduk di sini". Kata Dara dengan suara berat sore itu.
      "Boleh, yuk...aku temenin ngobrol". Jawab Anin langsung duduk di sebelah Dara.