Mohon tunggu...
Oktaviani Aulia Rahma
Oktaviani Aulia Rahma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Busy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Antara Kasih dan Semangat

23 Desember 2021   09:00 Diperbarui: 23 Desember 2021   09:13 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah gerombolan teman-temanku selesai menyalami diriku. Ada satu tokoh yang masih berjalan masuk kedalam rumah menghampiri diriku. Dia bersalaman ke angota keluargaku yang lain. Setelah itu, menyalami diriku dan duduk tepat disampingku.

"Tepat jam berapa tadi kejadiannya?" tanyanya.

"Kira-kira jam setengah 3." jawabku singkat.

Aku merasa dirinya sudah paham terkait yang diriku rasakan. "Udahlah Mawar, nggak ada makhluk hidup yang kekal. Semua pasti binasa, tinggal nungu waktunya aja,".

Lalu dia melanjutkan, "Tetap semangat dan  jangan putus asa, semua masih belum berakhir disini. Buktikan kalau kamu bisa seperti yang ibumu impikan!" nasihatnya.

"Makasih banyak semua nasihatnya. Semoga aku bisa ngelakuin apa yang kamu bilang tadi." kataku sedikit lebih bersemangat.

"Okay, No problem." jawabnya.

Tokoh itu adalah Bahrul. Satu tokoh yang benar-benat ikut menjaga kekuatan jiwaku. Bahrul selalu menopang diriku ketika aku terjatuh dan pasti mengingatkan kewajibanku. Tapi aku tidak memahami dasar dia melakukan itu semua. Sejak saat itu pula, aku merasa bahwa Difa semakin menjauh dariku. Dia tidak lagi bertanya atau meminta solusi terkait masalah yang diirinya hadapi.

***

Hari demi hari bergulir sesuai dengan iramanya. Sedikit demi sedit pula keadaanku pulih seperti sedia kala. "Hello nona Mawar!!. Wajahnya ceria banget sihh!" sapa Fitri yang baru tiba di kelas.

"Kebiasaan deh, kumat lebaynya. Baru beberapa hari telingaku diberi ketenangan, eh sekarang kembali lagi deh suara melengkingnya," jawabku sambil tertawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun