Terbatasnya Pengembangan Sektor Pertanian
Warga di padukuhan-padukuhan ini sangat mendambakan adanya peningkatan ekonomi. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sektor-sektor yang berpotensi dikembangkan cukup terbatas.Â
Kebutuhan hidup terus meningkat, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun biaya pendidikan. Orang tua di Padukuhan Jati, misalnya, perlu mempertimbangkan biaya transportasi untuk anak-anak mereka yang harus menempuh jarak jauh ke sekolah.
Keterbatasan akses ekonomi ini memaksa banyak warga untuk bekerja serabutan atau merantau ke Yogyakarta, dan kota-kota lainnya. Tidak sedikit pemuda desa yang bekerja di sektor-sektor seperti percetakan buku, rumah makan dan industri lainnya di perkotaan.Â
Keputusan mereka merantau sebenarnya adalah bentuk tanggung jawab mereka sebagai tulang punggung keluarga yang tinggal di desa. Mereka berkontribusi dalam menopang perekonomian keluarga dari kejauhan.
Pentingnya Prioritas Pembangunan Desa
Menghadapi berbagai tantangan ini, sangat penting bagi pemerintah untuk lebih serius mengangkat dan memprioritaskan pembangunan di kawasan padukuhan.Â
Pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan yang memadai, perlu menjadi perhatian utama. Dukungan untuk memudahkan akses ekonomi, terutama di sektor pertanian, juga harus diperhatikan demi menciptakan kemandirian ekonomi bagi warga.
Selain itu Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di pedesaan menjadi langkah yang tak kalah penting. Dengan mengubah pola pikir masyarakat agar lebih adaptif, inovatif, dan memiliki daya juang yang tinggi, diharapkan warga padukuhan mampu menghadapi berbagai tantangan.
Selain itu, para pamong dan perangkat di padukuhan juga perlu dibekali keterampilan manajemen dan perencanaan pembangunan ekonomi.Â
Keterampilan ini akan membantu mereka mengidentifikasi potensi dan merancang program-program pemberdayaan ekonomi yang tepat bagi masyarakat.Â