Mohon tunggu...
Obed Mangunsong
Obed Mangunsong Mohon Tunggu... Arsitek - Pelajar

Menggambar / karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terpisahkan Part 1

12 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 12 Agustus 2024   10:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kegaduhan ini membangunkan ibu Aoi, hal ini membuat Aoi harus mencari alas an dengan menjelaskan bahwa Kneshin adalah murid yang ditugaskan untuk membantu murid baru dalam beradaptasi di sekolah. Senang melihat anaknya telah mendapatkan teman baru ibunya bersikeras mengajak Kenshin makan Bersama. 

Malamm itu Kensin kembali mengalami kehangatan sebuah keluarga setelah sekian lama hidup sendiri. Pulang dari makan malam dari rumah keluarga Aoi, Kenshin segera menceritakan itu kepada Mina. 

Di saat itu Mina mengingatkan Kenshin agar tidak melupakan rencana mereka untuk bersenang-senang sebelum Luck disubukan dengan jadwal syuting film. Kenshin juga menerima ajakan dari Hakiko berisi ajakan dari Mona menuju rumah sakit di hari esok. Hakiko sekalian ingin menceritakan soal penelitiannya tentang sensasi Déjà vu yang dialami. Mark segera melakukan aktifitas sebelum tidur, dirinya mencoba banyak hal namun itu tak mengobati rasa kesepiannya. 

Dirinya juga mengenang kenangannya Bersama kedua sahabatnya dan membuka hadian ulang tahun dari Mina yang berisikan sebuah lagu yang tak sesuai dengan selera Knehsin. Pada akhirnya Kenshin memutuskan untuk berlatih biola, membuatnya teringat tujuan dirinya bermain biola yaitu mengikuti jejak ibunya yang sangat mendalami permainan biola. Saat itu ibunya memainkan sebuah lentunan lagu yang sangat indah dan memberi tahu Kenshin tentang keinginannya untuk bertemu dengan seorang Perempuan. 

Hingga saat ini memori itu masih menjadi samar-samar di dalam ingatan Kenshin. Kebaahagian Kenshin seolah direbut begitu saja saat kedua orang tuanya harus bekerja di luar negeri. Tetapi kini saat dirinya sedang merenung dirinya teringat kembali kepada Aoi yang telah membuat hidupnya memiliki sebuah warna baru. Dirinya pun tidur dengan nyenyak.

              

               Esoknya Kenshin berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk nenek Mona, seisi rumah sakit masih sangat penuh oleh korban Harai. Untungnya nenek Mona masih mendapat ruangan, Mona mengaku bahwa mulut neneknya sempat bergerak untuk memberitahunya sesuatu. Selang beberapa saat Hakiko pergi Bersama Kenshin untuk membeli makan. D

i kantin rumah sakit mereka membicarakan tentang penelitian Hakiko. Hakiko menemukan sebuah forum berisi cerita pengalaman banyak orang yang mengalami hal serupa. 

Hal ini membuat Hakiko percaya bahwa hal yang terjadi bukanlah kenyataan, hal tersebut hanya terjadi di dalam kepala mereka. Kenshin tidak setuju akan pernyataan itu dan membuat situasi memanas dan mereka berdua saling beradu argument.. Saat makanan siap Hakiko segera meninggalkan Kenshin. Disisi lain Kenshin merasa déjà vu saat melihat seorang anak kecil bermain kapal-kapalan. Merasa ada hal yang aneh ia memutuskan untuk menemui Mona dan Hakiko namun, seisi rumah sakit benar-benar kosong tak berpenghuni. 

Kenshin melihat banyak hal acak dan jam dinding yang berputar melawan arah jarum jam yang berlawanan. Seiring berjalannya waktu, keadaan rumah sakit menjadi semakin kacau, bahkan ia bertemu dengan nenek Mona yang berkata ini semua adalah salahmu! Di saat itu juga kondisi kembali normal, Kenshin melihat notifikasi dari Mina yang telah menghubunginya sedari tadi hendak menngingatkannya untuk menghadiri festival. 

Sebelum itu Kenshin mendatangi Mona dan Hakiko untuk bertanya apakah yang diucapkan nenek adalah ini salahmu. Setelah dipikir-pikir lagi Mona mengatakan bahwa mungkin itu yang dikatakan oleh nenek. Hakiko sadar ada yang terjadi pada Kenshin dan memutuskan untuk berbicara tentang hal itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun