Menurut Tjiptono (2019:76-77), disebutkan bahwa terdapat delapan dimensi yang sering digunakan untuk mengukur kualitas produk dalam konteks evaluasi perusahaan dan penelitian, sebagai berikut:
- Kinerja (Performance): Merupakan aspek utama dari produk yang dijadikan sebagai inti dari tawaran kepada konsumen.
- Fitur (Features): Merupakan karakteristik tambahan yang mendukung dan memperkaya pengalaman pengguna saat menggunakan produk.
- Keandalan (Reliability): Mengacu pada tingkat keandalan suatu produk dalam hal kemungkinan kerusakan atau kegagalan selama penggunaannya.
- Kesesuaian dengan Spesifikasi (Conformance to Specifications): Menilai sejauh mana produk mematuhi standar desain dan operasional yang telah ditetapkan.
- Daya Tahan (Durability): Berkaitan dengan umur pemakaian produk sebelum mengalami kerusakan atau ketidakfungsian.
- Kemampuan Melayani (Serviceability): Mencakup berbagai aspek, termasuk kecepatan dalam pelayanan, kenyamanan penggunaan, serta bagaimana perusahaan menangani keluhan konsumen.
- Estetika (Aesthetics): Menyoroti daya tarik visual dan desain produk yang dapat mendorong persepsi konsumen terhadapnya.
- Persepsi terhadap Kualitas (Perceived Quality): Menggambarkan pandangan dan reputasi produk di mata konsumen serta tanggung jawab yang dipikul oleh perusahaan dalam menjaga kualitas tersebut.
2.5.2 Indikator Kualitas Produk
Dengan merujuk pada dimensi-dimensi kualitas produk, dapat dirumuskan indikator-indikator yang digunakan untuk menilai kualitas produk sebagai berikut:
Tabel 2. 3
Indikator Kualitas Produk
No
Indikator
Deskripsi
1
Kinerja
Kinerja mencerminkan seberapa baik suatu produk memenuhi fungsinya dan sejauh mana produk atau layanan tersebut digunakan dengan efektif. Selain itu, hal ini juga mencakup kemampuan pembuat produk dalam mengatasi permasalahan yang mungkin dihadapi konsumen.
2
Estetika