Mohon tunggu...
Cerpen

Surat-surat Hujan

27 Desember 2017   20:40 Diperbarui: 27 Desember 2017   20:45 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salahkah bila kulayangkan murka segunung duka

Tentang lisan ambigu yang abstrak

Tiada ujung tiada arah pasti

Hanya sebersit asa hujan yang kau tanamkan

Semangatku semakin terpacu untuk membaca sampai habis. Baru kali pertama ini aku tahu ungkapan hatinya dibalik kebisuannya. Seseorang yang tak pernah mendengar sebuah kata. Mustahil sekali dapat merangkai kata-kata seelok ini. Benar-benar sulit dipercaya. Itulah keajaiban Tuhan. Tak ada yang mustahil jika Tuhan sudah berkehendak. Lagi pula Lara itu gadis jenius. Dulu waktu ia masih bersekolah di SLB ia pernah dinobatkan menjadi siswa teladan.

Dan tetes hujan menyusupkan sepisau duri

Beribu harap kau gantung di punggung rapuhku

Sampai kapan kau hantamkan petir nyanyian hujan?

Pada jeruji rindu, pada belenggu asa

Menyeruak hujan menatap mendung benakku

Jerit kata yang terikat erat oleh hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun