Mohon tunggu...
Nurul Aulia
Nurul Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Humanistik

27 Desember 2022   09:46 Diperbarui: 27 Desember 2022   09:49 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar akan lebih mudah, lebih bermakna dan lebih diperkuat apabila belajar itu terjadi dalam suasana bebas dari ancaman. Kegiatan belajr yang dipandang membebaskan peserta didik dari ancaman adalah pembelajaran yang diwarnai oleh suasana demokratis secara bertanggungjawab. Sebaliknya, kegiatan belajar yang diwarnai dengan berbagai ancaman, peserta didik akan merasa gagal sebelum melaksanakan kegiatan belajar, dan peserta didik yang merasa gagal itu pada akhirnya tidak akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tugas fasilitator dalam menciptakan iklim belajar yang bebas dari ancaman adalah sebagai berikut :

1). Menciptakan kondisi fisik yang menyenangkan, seperti tempat duduk, ventilasi, lampu, dan kondusif untuk terciptanya interaksi antar peserta didik.

2). Memandang bahwa setiap peserta didik merupakan pribadi yang bermanfaat, dan menghormati perasaan dan gagasan-gagasannya.

3). Membangun hubungan saling membantu antar peserta didik dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang ersifat kooperatif an mencegah adanya persaingan dan saling memberikan penilaian.


J. Implikasi dan Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran Siswa.

1. Implikasi Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran Siswaa.Guru Sebagai FasilitatorPsikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. Berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas fasilitator. 

Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa (petunjuk):

1). Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas.

2). Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.

3). Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun