Mohon tunggu...
Nurul Aini Rachmawati
Nurul Aini Rachmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMAN 2 BAE Kudus

Perempuan biasa dengan menulis dan membaca sebagai kegemarannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memulai Kembali - Cerpen Karya Nurul Aini Rachmawati

10 Juli 2024   19:15 Diperbarui: 10 Juli 2024   19:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Eh pindah kerja, ya, sepertinya? Keterima di mana, Nak? Kok ndak cerita-cerita sama kita?" sahut Rafi, ayah Tsana.

            Sera sampai terkekeh dibuatnya, keluarga Tsana memang hangat. Sera suka sekali mendengar perhatian-perhatian kecil seperti ini dari mereka. Tsana pantas menuruni kehangatan keluarga ini.

            "Sera udah kerja di florist, Om. Kemarin mau ke sini tapi Sera sering lemburnya," jawab Sera.

            "Sayang, kalau memang capek jangan dipaksa lembur, ya. Boleh semangat bekerja, Tante tahu ini pekerjaan impian kamu. Selamat dari Om dan Tante, Cah Ayu."

            Rafi mengangguk setuju mendengar itu, "Kalau capek dan ada yang bisa kami bantu, datang ke kami, ya, Nak."

            Sera tahu ia tidak seharusnya menerima ini setelah mencampuri kisah percintaan Tsana. Tidak seharusnya Sera masih merasa sehangat ini. Sera tidak boleh mendapat pelukan dari Trya dan Rafi setelah dia melukai pelukan yang selalu putri mereka beri.

            'Entah sedang apa kamu di sana, semoga aku masih memiliki tempat di keluarga ini, Ney.' Sera tersenyum dengan bulir air yang mulai mengalir di pipinya.

            Setiap hal kecil yang Tsana berikan, selalu menjadi hal besar bagi Sera. Setiap perhatian yang selalu Tsana curahkan, akan terus terkenang di ingatan Sera. Setiap waktu yang Tsana luangkan untuk Sera, maka Sera akan terus meluangkan waktu-waktu dalam hidupnya demi Tsana. Tak pernah mereka bertengkar hanya karena hadirnya sosok lelaki di tengah-tengah mereka, Tsana yang selalu Neyakinkan Sera bahwa tidak semua laki-laki itu memiliki pemikiran yang buruk, dan Sera yang terus mendukung keputusan Tsana dalam memilih pasangan. Dan Radin lah yang selalu Tsana pilih, maka dari itu Sera merasa ikut sakit melihat bagaimana Radin tidak berkata sejujurnya pada Tsana.

            Sera dan Tsana tidak pernah membiarkan diri mereka merasa sendiri satu sama lain. Semua ini berawal dari pertemuan mereka saat satu kelas di masa sekolah menengah. Dulu, mereka hanya saling mengenal tanpa akrab, tetapi suatu saat ketika jam kosong berlangsung, Tsana mendekati Sera yang anteng memainkan ponselnya. Tsana tidak tahu bagaimana Sera diabaikan oleh teman-temannya dulu, bahkan perkataan Sera pun sering tidak terbalas dengan percakapan yang menyenangkan. Sampai sosok Tsana hadir dengan senyum ramahnya, mengajak Sera mengobrol tentang banyak hal yang keduanya sepakati. Tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk akrab, mengingat Sera yang membuka diri dan menemukan teman satu jalan setelah bertemu Tsana.

            'Memang apa yang bisa dicinta dari aku?' tanya Sera di sela obrolan mereka dulu.

            Merangkul sayang pundak Sera, jawaban singkat Tsana membekas lama diingatan Sera, 'Semua hal yang ada di kamu, Sera.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun