Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Empat Kiat Menjaring Jodoh

22 November 2020   19:24 Diperbarui: 22 November 2020   20:02 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jodoh/Sumber: shutterstock.com

Dalam proses ini memang tidak dikenal istilah dan praktik pacaran, yang ribet dengan ritual PDKT (pendekatan) dll yang bahkan dapat memakan waktu bertahun-tahun.

Dari perspektif ekonomi, ini model penjaringan jodoh yang ekonomis, praktis dan efisien. Sungguh dapat direkomendasikan untuk zaman krisis global seperti sekarang.

Proses perjodohan model ini, yang dulu pernah ada di salah satu majalah Islam terbitan Jakarta di era 2000-an, saat ini juga sudah difasilitasi dalam bentuk kontak jodoh tanpa pacaran. Kabarnya di era medsos belakangan sudah ada dalam format grup Whatsapp dan aplikasi ponsel pintar (smartphone).

Tertarik mencoba? Love will find you if you try.

4. Tawakal

Dalam sebuah kisah bijak dikisahkan seorang hamba yang memohon kepada Tuhan akan pasangan idaman. Bertahun-tahun ia berdoa kepada Tuhan untuk memberikannya pasangan. Ia juga meminta kepada Tuhan seraya menjelaskan kriteria pasangan yang diinginkan.

Ia menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, serta penuh perhatian. Ia bahkan memberikan kriteria fisik pasangan yang selama ini diimpikannya.

Sejalan dengan berlalunya waktu, ia menambahkan daftar kriteria yang diinginkannya.

Suatu malam Tuhan berkata kepadanya, "Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

"Mengapa, wahai Tuhan?"

"Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang aku lakukan adalah benar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun