Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Empat Kiat Menjaring Jodoh

22 November 2020   19:24 Diperbarui: 22 November 2020   20:02 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jodoh/Sumber: shutterstock.com

Itulah momentum bersejarah yang kelak diperingati kaum Syiah pada setiap 10 Muharam setiap tahun dengan ratap tangis dan upaya penyiksaan diri sendiri guna mengenang wafatnya putera Imam Ali bin Abi Thalib tersebut.

Lantas ada satu pertanyaan besar: melajang itu tren ataukah kecelakaan?

Jika melajang dipahami sebagai tren (baca: trend) yang definisinya adalah prevailing tendency, direction or style (Webster Dictionary) maka ia hanya gejala sesaat, yang dapat diluruskan.

Namun jika para lajang atau jomlo berprinsip sableng "kawin yes, nikah no", wah, celaka tiga belas deh!

Empat Kiat Menjaring Jodoh

"Mencintai itu adalah seperti kobaran api," ujar Kate Winslet dalam perannya di film Sense and Sensibility arahan sutradara Taiwan Ang Lee yang meraih Oscar lewat film Brokeback Mountain.

Yup, mencari jodoh harus bersemangat, jangan adem ayem. Meski jangan pula kelewat agresif, seperti ayam kebelet kawin, karena saking ekstremnya.

Jodoh memang sudah ditetapkan Tuhan di lauhul mahfudz sejak usia empat bulan dalam kandungan, akan tetapi ia tetap harus dijemput.

Karena jodoh seperti halnya rizki, kata Aa Gym, ia harus dijemput dan diupayakan.

Bagaimana caranya? Inilah keempat kiat andalan:

1. Memperluas Jejaring (social networking)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun