Pernah merasakan cinta ditolak atau kandas?
"Cinta ditolak entah sama akhwatnya atau ortunya mah jangan terlalu dibikin sulit. Lha akhwat yang laen yang mau menerima kondisi si ikhwan apa adanya, masih bejibun kok. Barangkali kalo si ikhwannya ikhlas, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik," kata Nurman, salah seorang warganet di Jakarta.
"Jika sudah seiman, penghasilan tetap (kalau rezeki kan tergantung usaha dan doa), yang pasti calon istri gak akan kelaparan. Go ahead, konsekuen. Satu hal yang penting, percaya deh sama kekuatan cinta. Karena ini benar-benar anugerah dari Allah. Tidak sembarangan orang bisa cocok dengan orang lain, kalau bukan Dia yang kasih dan ijinkan," ujar Lintang, warganet yang lain.
Nah, yang di atas adalah sebagian advis yang bertebaran di medsos ketika salah seorang warganet curhat mengenai cintanya yang kandas. Banyak yang bersimpati, banyak yang memberi dukungan atau support. Itulah kekuatan jejaring.
Kekuatan inilah yang juga dapat dimanfaatkan dalam mencari sang Miss Right atau Mr. Right (calon istri atau suami idaman). Mulai dari jejaring di dunia nyata seperti lingkungan sekolah, kursus, pekerjaan, lingkungan sekitar rumah atau hobi sampai jejaring di dunia maya (Internet).
Konon mantan menteri Yusril Ihza Mahendra mendapat jodohnya lewat Friendster (semacam Facebook di era 2000-an). Bertemulah ia dengan sang istri kedua yang blasteran Jepang-Filipina yang usianya jauh lebih muda, terpaut lebih dari 15 tahun.
Bukankah Nabi Muhammad juga menganjurkan agar rajin bersilaturahmi agar memperbanyak rejeki?
2. Memanfaatkan jasa Mak Comblang
Jangan malu-malu menganggukkan kepala jika butuh mak comblang atau pak comblang.
Pasti akan banyak orang yang rela memperkenalkan kita dengan kandidat Miss Right atau Mr. Right.
Lagipula bukankah orang-orang tua kita juga banyak yang sukses menikah karena dicomblangi alias dijodohkan?