Dalam proses ini memang tidak dikenal istilah dan praktik pacaran, yang ribet dengan ritual PDKT (pendekatan) dll yang bahkan dapat memakan waktu bertahun-tahun.
Dari perspektif ekonomi, ini model penjaringan jodoh yang ekonomis, praktis dan efisien. Sungguh dapat direkomendasikan untuk zaman krisis global seperti sekarang.
Proses perjodohan model ini, yang dulu pernah ada di salah satu majalah Islam terbitan Jakarta di era 2000-an, saat ini juga sudah difasilitasi dalam bentuk kontak jodoh tanpa pacaran. Kabarnya di era medsos belakangan sudah ada dalam format grup Whatsapp dan aplikasi ponsel pintar (smartphone).
Tertarik mencoba? Love will find you if you try.
4. Tawakal
Dalam sebuah kisah bijak dikisahkan seorang hamba yang memohon kepada Tuhan akan pasangan idaman. Bertahun-tahun ia berdoa kepada Tuhan untuk memberikannya pasangan. Ia juga meminta kepada Tuhan seraya menjelaskan kriteria pasangan yang diinginkan.
Ia menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, serta penuh perhatian. Ia bahkan memberikan kriteria fisik pasangan yang selama ini diimpikannya.
Sejalan dengan berlalunya waktu, ia menambahkan daftar kriteria yang diinginkannya.
Suatu malam Tuhan berkata kepadanya, "Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."
"Mengapa, wahai Tuhan?"
"Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang aku lakukan adalah benar."