Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Kandas di Pulsa

4 Oktober 2020   23:28 Diperbarui: 4 Oktober 2020   23:53 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.123rf.com

"CUT!" suara keras setengah membentak terdengar.

"Ini sinetron, Guys!" bentak sang sutradara berkepala botak. "Bukan ngobrol. Yang serius dong!"

"Ya, Pak," angguk Syamsul dan Arni berbarengan. Lesu.

"Ulang ya. Yang serius!" ancam Si Botak."Camera action!"

"TIDAK!" jerit Arni tambah keras.

"Hoi! Lu apain tuh anak gue!" Mendadak muncul babe Arni bersenjatakan golok. Golok made in Cibatu yang tajam berkilat diacung-acungkannya.

"Pak...Sabar!" Syamsul menahan.

"Name gue Mi'un. Bukan Sabar. Sok kenal lu!" Bang Mi'un mencengkeram kerah kaos Syamsul. "Dasar anak bejat!"

"Be, Arni kan lagi maen pelem!" Arni menangis meratap.

"Kagak pake. Pulang!" Bang Mi'un menyeret anak perawan semata wayangnya pulang. Tidak ada yang mencegatnya. Tongkrongan Bang Mi'un dengan gelang bahar hitam, gesper hijau besar dan celana pangsinya sungguh mengesankan sebagai seorang jawara tangguh.

Padahal, andai mereka tahu, Bang Mi'un hanyalah kuli penyadap tuak aren. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun