"Tuak aren" adalah sebutan dalam bahasa Betawi untuk nira aren yang kemudian akan diolah menjadi cuka. Pohon-pohon aren yang disadap pun milik orang lain, bukan milik Bang Mi'un. Karena profesinya itu, sejak ia ditinggal mati istrinya sepuluh tahun lalu, Bang Mi'un dijuluki DUREN. Bukan Duda Keren. Tapi duda (bau) aren.
"Ancur! Kacau!" Si Botak ngamuk-ngamuk. Tak sengaja ia menyepak kamera.
"Tambah mati gue! Hih!" Si Botak terperangah melihat kamera senilai jutaan rupiah terbanting sia-sia ke tanah.
Arni sendiri terisak-isak dalam seretan ayahnya. Gagal lagi usahanya untuk terlepas dari status fakir missed call.
Â
Gagal lagi ah...gagal lagi...
Isakan Arni berirama seperti melodi lagu tarling Pantura, Mabok Bae.
* * *
"Babe, gimane sih?! Arni kan bosen jadi pembantu terus!" protes Arni. "Sekalinye jadi artis, eh, babe kendiri yang ngalangin!"
Bang Mi'un mengacungkan goloknya,"Ati, haram tuh perawan maen pelem. Dipegang-pegang bukan muhrim. Kagak sudi gue!"
"Yee..babe kege-eran deh. Emang babe yang dipegang-pegang? Kan Arni yang ngerasain!"