Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY Gaet Putri Ma'ruf Amin, Strategi atau Terkooptasi?

30 April 2020   23:48 Diperbarui: 1 Mei 2020   01:21 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat yang baru/Sumber: metrobali.com

"Jumlah pengangguran di Tangsel sangat mengkhawatirkan, karena mereka usia produktif. Butuh kebijakan yang kreatif. Ibu Azizah mampu memahami persoalan itu serta menawarkan solusi yang segaris dengan perjuangan kami. Itulah salah satu alasan rasional kami mendukung beliau," jelas Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Tangsel tersebut.

Untuk itu, Partai Gelora bertekad all-out memenangkan Siti Nur Azizah sebagai wali kota Tangsel periode 2021-2026.

"Hampir 60 persen kader kami yang eks-PKS itu mereka yang selama ini menjadi mesin penggerak partai. Basis-basis massa kami sangat riil dari berbagai kalangan hingga tingkat akar rumput. Kami sangat optimis, mesin partai ini bisa menghantarkan Ibu Azizah menjadi wali kota Tangsel," ujar Subhkan.

Itu dari sisi Azizah. Lantas, bagaimana dari sisi AHY dan Partai Demokrat?

Anatomi Partai Demokrat

Pada awal kehadirannya, Partai Demokrat merupakan fenomena baru dalam dunia perpolitikan Indonesia. Betapa tidak. Sepanjang sejarah republik ini, baru kali itu ada partai politik yang ruh dan ideologinya benar-benar bertumpu pada figur sentral seorang tokoh.

Ketika pada pemilu 2004 para pengamat menjuluki Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sebagai the rising stars dengan raihan suara 7-8 persen, yang menempatkan kedua partai baru tersebut dalam posisi elite politik Indonesia, sejatinya hanya PKS (yang berasaskan Islam dan memiliki semangat perjuangan dakwah Masyumi) yang mewarisi konstelasi perpolitikan tradisional Indonesia.

Partai Demokrat, dari sisi ideologi atau basis sosial, adalah fenomena baru yang merupakan anomali sejak pemilu pertama RI pada 1955.

Meskipun Partai Demokrat dalam berbagai kesempatan selalu menyatakan sebagai partai tengah yang berideologi nasionalisme-religius, sejatinya ideologi partai berlambang bintang Mercy ini hanya satu yakni (popularitas) SBY alias Susilo Bambang Yudhoyono, sang pendiri dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, kemudian menjadi Ketua Umum Partai, yang menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2004-2014.

Soekarno semasa menjabat Presiden RI yang pertama -- kendati tercatat sebagai pendiri dan tokoh penting PNI (Partai Nasional Indonesia) -- tidak pernah menyatakan secara tegas keterkaitannya dengan partai nasionalis terbesar di Indonesia pasca-kemerdekaan tersebut.

PNI juga mengusung ideologi Marhaenisme, yang menekankan keberpihakan kepada rakyat kecil, yang diambil dari nama seorang petani gurem yang ditemui Soekarno di daerah Jawa Barat. Konon ideologi ini diadaptasi Soekarno dari teori Marxisme yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Dan basis sosial PNI (sekaligus pendukung utama Soekarno) adalah kalangan nasionalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun