Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY Gaet Putri Ma'ruf Amin, Strategi atau Terkooptasi?

30 April 2020   23:48 Diperbarui: 1 Mei 2020   01:21 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat yang baru/Sumber: metrobali.com

Di mata perempuan berusia 47 tahun itu, Partai Demokrat telah mengambil langkah nyata memberi peran signifikan untuk anak-anak muda, dan juga menarik karena berlatar belakang ulama, sehingga memiliki garis ideologi nasionalis-religius.

Secara personal, faktor terakhir itu tampaknya klop dengan latar belakang Azizah yang keturunan ulama besar Syaikh Nawawi Al-Bantani dan juga mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang merupakan ounderbouw organisasi ulama terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Larangan Mudik Tanpa Fatwa MUI, Efektifkah?

Narasi "pergerakan anak muda"

Narasi "pergerakan anak muda" yang diusung oleh Siti Nur Azizah dalam menghadapi kontestasi pilkada Wali Kota Tangsel itulah yang mendorongnya mendekati Fahd Fahdepie (usia 34 tahun), seorang penulis milenial dan pebisnis start-up yang juga mantan tenaga ahli termuda di lingkaran Jokowi, yang disebut-sebut berambisi maju menjadi wali kota Tangsel menggantikan Airin Rachmi Diany, sang ipar Atut Chosiyah dari klan penguasa Banten Raya, yang telah menjabat dua periode.

Pertemuan keduanya pada awal Maret 2020 yang konon santer disebut sebagai "konsolidasi gerbong Istana" itu kabarnya merupakan pertemuan awal untuk penjajakan penggabungan kekuatan Azizah-Fahd dalam pilkada Tangsel nanti.

Fahd Fahdepie sendiri, yang alumnus pesantren dan mantan peneliti LIPI, mengatakan bahwa pertemuan itu merupakan bentuk silaturahim dan komunikasi politik yang wajar.

Dalam postingan di akun media sosialnya, Fahd menulis, "Pagi ini berdiskusi panjang dengan Bu Siti Nur Azizah Ma'ruf di kediamannya. Kami berbicara tentang masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Kontribusi apa yang bisa kita berikan untuk republik ini. Dari skala yang masing-masing bisa kita jangkau sejak hari ini."

Narasi "anak muda" itu juga yang menjadi magnet bagi partai-partai berbasis anak muda, seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), yang merupakan sempalan Partai Keadilan Sejahtera (PKS),  untuk segera merapat pada bahtera Azizah sejak awal 2019. Tentu ada juga narasi ambisi kekuasaan di dalamnya, suatu hal yang kelewat naif jika diabaikan.

Bahkan dukungan untuk Azizah sebagai wali kota Tangsel, menurut kader Gelora Subhkan AS, disampaikan langsung oleh Ketua Umum Gelora Anies Matta dan Sekretaris Umum Fachri Hamzah.

Menurut Subhkan, puteri Wapres Ma'ruf Amin tersebut dinilai sosok yang visioner yang mampu menjabarkan persoalan dan memberikan solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun