Mohon tunggu...
Nisrina Haqque
Nisrina Haqque Mohon Tunggu... Pengajar dan pembelajar. -

Seorang pembaca dan pembelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jomblo!

25 Juli 2015   21:14 Diperbarui: 25 Juli 2015   21:14 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sementara ini, Papa berterima kasih sekali sama Dimas. Papa sudah minta dia menjaga kamu di sana. Oh iya, gimana, kamu sudah nerima dia, kan?”

“Maksud Papa?”

Gue mengernyitkan alis. Nerima dia? Emang kapan dia nembak gue? Mana mungkin Dimas suka sama gue! Jangan-jangan gue masih berhalusinasi lagi.

“Dimas pernah nelepon Papa sebelum ini?” tanya gue memastikan.

“Sering, Rena. Video-call juga pernah. Dia juga mengirim biodatanya pada Papa, malah. Apa Dimas belum cerita? Dari awal, dia sudah suka sama kamu, Rena. Sejak SMA. Sampai sekarang. Dan dua minggu lalu, dia melamar kamu lewat Papa. Papa bilang sih, itu bergantung keputusanmu. Tapi Papa sendiri sudah setuju. Eh, Papa kira dia sudah ngomong sama kamu. Belum, ya?”

Gue shock. Ya ampun, sejak kapan? Kenapa Dimas nggak pernah bilang sama gue? Kenapa gue justru tahu dari Papa, dan kenapa justru saat gue sakit?

“Ng.. nggak mungkin, Pa. Rena dan Dimas sekadar teman aja. Dia nggak mungkin suka sama Rena!” Gue berusaha menyangkal. Otak gue terlalu berat untuk menerima kenyataan bahwa... apa, Dimas melamar gue?

Terdengar helaan napas di seberang. “Kamu pikir, dia betah menjomblo karena nunggu siapa? Nunggu kamu, nak!”

Gue melongo. Ya ampun, kenapa bisa...? Gue sendiri nggak pernah menyangka...tindak tanduk Dimas selama ini untuk gue?

Perlahan gue nggak mengucapkan apa-apa. Padahal ini sambungan ke luar negeri lho. Masak sih Dimas nelepon Papa? Memang dia punya banyak pulsa?

Oh, tidak. Justru bukankah itu tanda keseriusannya pada gue?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun