Mohon tunggu...
Nisrina Haqque
Nisrina Haqque Mohon Tunggu... Pengajar dan pembelajar. -

Seorang pembaca dan pembelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jomblo!

25 Juli 2015   21:14 Diperbarui: 25 Juli 2015   21:14 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Hah! Gue terperanjat. Ternyata Sakti sukanya sama cewek kayak gitu. Tapi, kenapa tiba-tiba?

            “Sebenernya sih udah lama. Tapi baru ngomongnya sekarang,” Dimas memuaskan informasi yang ingin gue ketahui.

            “Dasar pengkhianat!” tiba-tiba gue nyeplos. Dengan segera Laela dan Dimas menatap gue tajam. Gue memalingkan muka. Aduh, gue ngomong apaan sih. Entar dikira gue cemburu, lagi.

            “Yaelah, Ren. Ada masanya juga kali kita gak bakalan sendiri lagi,” hibur Laela.

“Eh, kamu potong rambut ya? Tambah keren deh,” pujinya mengalihkan pembicaraan. Gue mengangguk. Setengah melamun. Pertama, gue akan merasa kehilangan Sakti karena cowok rese itu ternyata menjadi teman gue yang baik. Kedua, gue takut ditinggalin. Siapa tau setelah ini Laela dan Dimas tiba-tiba dapat pasangan juga, dan tinggal gue sendirian aja. Ketiga, gue kadang-kadang benci situasi kayak gini karena takut kita gak akan pernah kumpul lagi. Ngobrolin kisah mengenang masa-masa kejombloan.

            “Hai, Lae!”

Kami bertiga yang sedang khusyuk terdiam segera menoleh. Eh, siapa tuh? Ada cowok imut yang melintas. Eh, bukan melintas. Dia menghampiri kami.

            Tanpa gue sadari, sepertinya Laela menjadi sedikit pucat. Gue meraba kening gue sendiri. Hangat. Ya ampun, apa gue berhalusinasi? Berita Sakti jadian membuat gue sakit? Apa memang sebelumnya gue nggak enak badan?

            “Ehm, dia ini... Leo. Pp..pp... temen deketku,” Laela menatapku khawatir. Ternyata cowok itu memang beneran ada dan beneran menghampiri kami. “Dia mau ikutan kita nongkrong, nggak papa kan?”

            Gue mengangguk. Tapi gue merasa lemas banget. Tiba-tiba Dimas menggenggam tangan gue dan berkata,”Maaf, kayaknya Rena lagi sakit deh. Kami pulang duluan, ya?”

Laela dan Leo mengangguk. Laela lalu berkata,”Aku juga...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun