Ia pun mencoba lagi.
Hap hap!Â
Sekali lagi dicobanya tetapi tetap tidak bisa.
"Cukup! Jelas sudah dia landak. Kita usir saja makhluk ini. Ayo pergi kau dari sini! Ayo pergi! Pergi!" teriak para tetangga bersahut-sahutan.
"Ibu, tolong aku, Bu, Ayah!" teriak Caca ketakutan.
"Lari Nak, lari!" teriak Ayah karena tak bisa lagi menahan kemarahan para tetangga.
"Kak Caca, cepat lari!" imbuh Cici berusaha menyelamatkan kakaknya.
Caca pun berlari keluar. Dengan tenaga yang dipaksakan ia berusaha menghindari kemarahan para kelinci hingga masuk ke hutan.Â
"Sudah cukup. Kita tak perlu mengejarnya. Yang penting makhluk itu sudah pergi dari desa kita," kata ketua rombongan kelinci yang mengusir Caca. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Sementara di dalam hutan, Caca menangis.
"Hu ... hu ... ayah, ibu, aku takut," kata Caca sambil mengusap-usap matanya.