Mohon tunggu...
Nurisma Maharani
Nurisma Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari-hari Menuju Kebahagiaan

10 Februari 2021   06:40 Diperbarui: 10 Februari 2021   06:45 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Karena proses pemilihan yang panjang maka tidak terasa waktu telah sore, orang-orang yang telah di pilih masuk ke dalam mobil militer untuk di berangkatkan ke Nortwill yang jaraknya 875 Km dari tempat tinggal Farza, Farza, ibu, serta adiknya tidak berhenti menatap mobil yang membawa ayah mereka, mereka selalu berdoa agar keselamatan menyertai ayah mereka

     Malam hari Farza berdiam diri di atas atap biasanya Muzakki selalu menemani dan bercerita banyak hal dengan Farza namun saat ini hanya ada Farza seorang di atas atap, dia terus memperhatikan sekitarnya, di tempat kumuh ini dia dan adiknya tumbuh dan diluar sana ayahnya sedang memperjuangkan kemerdekaan dan hak mereka

"Farza ternyata kamu di sini ibu tadi ke kamu kamu dan kamu tidak ada"ucap Arumi menghampiri Farza

"Farza ga bisa tidur Bu"

"Kenapa? Pasti mikirin ayah yah"ucap Arumi

"Iya Bu Farza khawatir sama ayah"ucap Farza

"Kita berdoa saja nak semoga ayah ada dalam perlindungan Tuhan" ucap ibu dengan tabah

"Ibu kapan ya kita bisa keluar dari keadaan ini Farza sudah muak bu'

"Bersabarlah nak ini adalah cobaan dari Tuhan untuk kita"

"Ibu suatu saat nanti apa Farza bisa menjadi orang besar di keadaan seperti ini?"ucap Farza

"Tentu saja nak asalkan ada kemauan, kalo ada ayah kamu di sini dia pasti bilang ke kamu jadilah pemberani dan jadilah pemenang nasib kita bukan di tangan manusia tapi di tangan Tuhan dan kita bisa mengubahnya jika kita terus berusaha dan percaya nak"nasihat Arumi untuk anak lelaki satu satunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun