Mohon tunggu...
Nurisma Maharani
Nurisma Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari-hari Menuju Kebahagiaan

10 Februari 2021   06:40 Diperbarui: 10 Februari 2021   06:45 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Setelah selesai belajar mereka bermain dengan para sukarelawan namun Farza hanya berdiam diri di pinggir, melihat hal itu salah satu sukarelawan menghampiri Farza

"Hallo Farza,kamu kenapa diem di sini"ucap sang sukarelawan dengan ramah

"Gapapa kak"jawab Farza

"Apa permainannya kurang seru?"tanya sang sukarelawan

"Bukan begitu kak,saya hanya ingin diam di sini saja"

"Baiklah kalo begitu"jawab sang sukarelawan

"Kak boleh saya bertanya?"tanya Farza

"Tentu saja boleh"jawab sang suka relawan

"Kak mengapa mereka (penjajah) terus mengambil tanah dan sumber daya kami?"

"Mereka adalah negara adidaya yang egois dan serakah, pemimpin mereka bukanlah orang baik,kalo kamu jadi pemimpin pastiin jadi pemimpin yang baik jangan biarin orang kalaparan,jadilah pemimpin yang di cintai bukan yang ini takuti oke"ucap sang relawan

"Kak saya merasa cahaya matahari saya telah redup sejak semua ini dimulai"ucap Farza Farza dengan mata berkaca-kaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun