Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Tangisan Tengah Malam

15 Januari 2025   19:02 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:02 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

"Bayi yang digugurkan di kamar mandi lalu jasadnya dikuburkan di halaman belakang. Ia tidak terima karena menganggap bayimu akan menjadi ancaman baginya."

Mendengar hal itu sontak Mama jatuh terduduk. Ia menangis tersedu. Terdengar kalimat istighfar dari bibirnya. Mas Ilham heran juga bingung tidak mengerti.

"Itu bayinya Atma. Dia hamil sedangkan pacarnya tidak mau bertanggung jawab. Karena takut dengan kemarahan almarhum Papa, bayi itu digugurkan. Mama yang membantu menguburkan di halaman belakang,"kata Mama  disela isak tangisnya.

Oh, pantas saja Mbak Atma seperti orang gila dan membenciku. Suara anak kecil itu mengancamku dan jabang bayiku.

Bapak meminta agar Mama memberi nama bayi itu lalu memindahkan kuburnya ke tempat yang lebih layak. Mama diminta tetap mengingatnya sebagai cucu pertamanya. Semoga dengan demikian kehamilanku lancar sampai melahirkan, bayiku selamat dan Mbak Atma akan berangsur membaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun