"Mama, Atma takut! Takut! Dia datang lagi. Dia berdarah. Atma takut!" Kedua perempuan itu berpelukan. Tangis Mbak Atma makin kencang. Mama menenangkannya.
Akhir-akhir ini Mbak Atma sering bertingkah aneh seperti itu. Menangis dan marah-marah seperti anak kecil yang sedang tantrum. Aku dan Mas Ilham tidak tahu penyebabnya. Hanya Mama yang bisa menenangkan.
Dulu, sebelum aku menjadi bagian keluarga ini, Mbak Atma adalah wanita karier. Dia lulus kuliah dengan predikat summa cumlaude. Dalam pekerjaan pun kariernya melesat. Namun dalam dunia percintaan dia jatuh terpuruk. Kekasih terakhirnya meninggalkannya dengan membawa lari seluruh rekeningnya. Itulah yang menyebabkan perempuan bermata teduh itu menjadi sangat pendiam. Dia seperti tidak punya semangat hidup, lupa makan, lupa mandi, sampai lupa caranya berbicara. Sampai akhirnya perusahaan tempatnya bekerja memberhentikannya, pensiun dini.
"Pergiiii...! Pergiiii...! Pergiiii...!" Â Mbak Atma berteriak keras seperti melihat setan ketika aku mendekat.
Mas Ilham cepat menarikku, kedua tangannya membentang menghalangi tangan Mbak Atma yang seperti ingin mencakarku. Dia mengaum keras, membuatku membeku.
"Sudah, Nduk! Bawa istrimu turun, Ham!" seru Mama. Ia  kembali merengkuh Mbak Atma ke dalam pelukannya. Mbak Atma meronta namun  kembali Mama membuatnya tenang.
Mas Ilham membawaku turun ke lantai bawah. Sejuta tanya berkelindan di kepala. Sudah beberapa hari ini Mbak Atma seperti membenciku. Ia menolak makanan yang kuberikan, ia tak mau kutemani, bahkan ketakutan setengah mati melihatku.
"Dipanggilkan ustadz untuk merukyah gitu lho, Mas," usulku kepada Mas Ilham.
"Iya, nanti kita rundingkan dengan Mama," jawabnya.
Sebenarnya usaha untuk menyembuhkan Mbak Atma sudah banyak, tak terhitung. Baik dengan cara medis maupun non medis. Sudah pernah ke dokter spesialis yang paling ngetop sampai ke psikiater. Pernah juga berobat di Ningsih Tinampi sampai Ustadz Danu. Namun kesembuhan memang hanya milik Allah semata.  Kita sebagai manusia hanya diwajibkan berusaha, berikhtiar. Hasil adalah kuasa mutlak  Asy Syafii, Sang Penyembuh.
** enha **