Mohon tunggu...
Siti Nur Hasanah
Siti Nur Hasanah Mohon Tunggu... Administrasi - Guru/PNS

Istri/Ibu/Guru yang senantiasa melangitkan doa yg terbaik. Silahkan follow blog saya: http://nurhasanahsmpn5.blogspot.com/ twitter: @SitiNHS / Facebook: Siti Nur Hasanah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Bulan Motivasi RTC] Ketika Harus Mulai

23 Mei 2016   04:44 Diperbarui: 23 Mei 2016   13:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: michiganintouch.com/

"Tomi, kapan kamu pulang? Mengapatak memberi kabar?" Kenan bukannya, menjawab pertanyaan Tomi, akan tetapi malah balik bertanya. 

Setelah sekian tahun tak bertemu, ada sesuatu yang berubah pada diri Tomi. Ya, Nana Hitomi, teman masa kecilnya, datang tiba-tiba ke rumahnya. Kebetulan Kenan baru saja jatuh dari sepeda motor, bahkan sempat menginap di rumah sakit satu minggu lamanya. Beruntunglah tidak begitu parah lukanya. Hanya kaki yang masih butuh terapi.

Dengan langkah tertatih-tatih, tongkat itu di genggamnya dengan langkah terburu buru. Kenan menghampiri Tomi, namun tiba-tiba …

"Aaakkhh...!" ujung tongkatKenan menyangkut kaki meja di depannya. Tak ayal tubuhnya limbung terhuyung-huyung. Dengan cekatan Tomi menangkap tubuh Kenan dengan kedua tangannya, sedetik tubuh mereka merapat dan.... Ada desir halus mengalir.

"Hayooo! Ngapain kalianberdua!" Pak Yanto menyela. Fisioterapis sekaligus pelatih atletik Kenan mendadak nongol dari pintu kantor, dan tangan Tomi buru-buru melepas pegangannya pada tubuh Kenan. Kenan kembali limbung dan terjatuh.

"Sorry!" ujar Tomi. Namun senyum nakal di bibirnya menunjukkan bahwa ia tak sungguh-sungguh dengan ucapannya itu.

 "Huuhhh... awas kamu! Senang ya melihatku kesakitan," ujar Kenan bersungut-sungut. Tomi pun nyengir kuda.

"Malukan dilihat Pak Yanto?" sahut Tomi sambil menyerahkan tongkat Kenan yang sempat terlepas dari tangannya.

"Iya... iya ... tapi jangan diulang lagi ya. Sakit tahu!" sela Kenan merajuk.

Persahabatan mereka yang telah lama terjalin, membuat mereka demikian akrab. Tomi yang dulu tomboi, kadang-kadang membuat Kenan merasa bersahabat dengan teman cowok. Tetapi, saat mereka lamatak bertemu, ada yang berbeda dalam diri Tomi. 

"Hem, apakah karena Tomi bertambah cantik?" Dengan penampilan sedikit girly, sekarang Tomi sedikitberbeda. Demikian pula sebaliknya, Tomi merasa bahwa Kenan menjelma menjadi seorang pemuda yang gagah. Berbeda dengan yang dulu, agak culun dan hitam. Meskipun sekarang juga masih tetap hitam, hanya sedikit bersih. Mungkin Kenan sekarang sering mandi. Batin Tomi sambil tersenyum simpul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun