Mohon tunggu...
Nuraini Mastura
Nuraini Mastura Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Suka baca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Terakhir

5 September 2024   10:12 Diperbarui: 5 September 2024   10:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adam.

Nahas, beberapa hari kemudian, terjangan mulas hebat kurasakan sebelum diriku terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kusentuh dan kuremas perutku. Tak pernah kurasakan pedih dari kehilangan sebesar ini.

*

Sekelebat rentetan keping-keping adegan dalam hidupku kembali terputar di benak. Kali ini gambarannya lebih jelas.

Inilah jawaban dari mimpi terakhir yang datang dua puluh lima tahun silam. Sekonyong-konyong, segumpal keyakinan datang menenteramkan hatiku.

Rupanya memang mustahil menentang kehendak takdir. Hidup memang sebuah permainan. Namun aku yakin, orang-orang kelak akan mendapati senyum tipis tercetak di wajahku yang kaku dan dingin.

Itu adalah karena apa yang kusaksikan di akhir umurku. Bukan lorong gelap yang akan kutemui. Melainkan sosok yang paling kurindukan. Yang telah menungguku dengan sabar di ujung sana.

Dia, yang takkan pernah lagi tersesat.

Adam. Putraku yang sudah mati sebelum sempat kulahirkan.[]

 

TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun