Mohon tunggu...
Nuraini Mastura
Nuraini Mastura Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Suka baca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Terakhir

5 September 2024   10:12 Diperbarui: 5 September 2024   10:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingat alasan sulit bagiku untuk mengelak permintaannya dari menunjukkannya jalan pulang. Wajahnya dan tatapan matanya yang kosong, sungguh familier. Membuatku sulit berpaling. Mirip dengan wajah diriku di masa kecil.

Hanya sesaat aku melirik pada Dimas, sebelum kembali ke arah jalan. Namun tiba-tiba saja, sebuah kendaraan pick-up oleng dan meluncur cepat ke arah kami.

Kejadiannya hanya sepersekian detik, tetapi segalanya terasa seperti dalam gerak lambat.

Dimas tiba-tiba saja menggenggam kuat lenganku. Cengkeramannya sungguh dingin.

"Ibu, jangan takut. Ada Adam di sini. Temani Ibu terus."

Jantungku seakan berhenti berdetak.

Kini teringat kembali alasan gelombang rasa dejavu yang menyapuku saat menyetir mobil keluar gerbang.

            Pria yang barusan kusaksikan di depan gerbang sekolah adalah sama dengan pemuda yang menunggu di depan gapura pohon kala itu.

"Terima kasih, kau telah mengantarkan Adam pulang. Hanya permohonan doa yang bisa kami ajukan sebagai balasan."

*

"Kau ingin memberinya nama apa?" Rio pernah bertanya seraya mengelus perut besarku. Aku belum pernah mengucapkannya, khawatir pamali. Tetapi sudah sering menuliskannya di secarik kertas. Berulang-ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun