Teruslah kembangkan diri dengan banyak membaca buku, jurnal, referensi, tulis karya ilmiah, ikut pelatihan atau seminar dan sebagainya. Cara ini sebaiknya dilakukan agar memperluas wawasan sebagai guru. Juga, banyak melakukan pengamatan terhadap kejadian di sekitar dan mencari solusi untuk melatih kepekaan.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian dalam meneliti setatus dari sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran, suatu set kondisi, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa saat ini. adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki.Â
Metode deskriptif juga berkehendak mempelajari setandar - setandar atau norma - norma, sehingga penelitian deskriptif ini dinamakan dengan survey normative. Dalam metode deskriptif bisa meneliti masalah normative secara bersama - sama dengan masalah status dan sekaligus membuat suatu perbandingan - perbandingan antar kejadian atau fenomena.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa teknik angket. Lembar angket adalah instrumen penelitian dalam penelitian ini. Instrumen angket digunakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan tenaga pendidik. Angket yang digunakan berupa angket skala terbuka, sehingga yang dilakukan responden adalah mengisi pertanyaan berupa jawaban singkat atau uraian singkat.
Baca juga: Mengajar Matematika Memang Butuh Kesabaran dan Keikhlasan Lebih
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
   Dari angket yang telah di sebar, maka didapat kesulitan-kesulitan guru dalam mengajar mata pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
   1. Guru  kurang  memahami  materi pada pembelajaran matematika
     Penguasaan materi pada saat proses pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang kesuksesan tujuan belajar. Apalagi pada mata pelajaran Â
     matematika. Matematika dikategorikan sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa, oleh karena itu diperlukannya bimbingan penuh dari guru Â
     saat belajar. Namun, tidak semua guru memiliki pemahaman yang cukup pada materi yang akan di ajarkan. Di Sekolah Menengah Atas contohnya.
     Ada beberapa guru yang kurang paham di materi tertentu saat mengajar, akibatnya kegiatan pembelajaran pun terhambat. Kenapa bisa
     terhambat? Saat guru menjelaskan materi lalu ada siswa yang melontarkan pertanyaan sedang guru tersebut belum terlalu paham materinya,
     guru tersebut tidak akan menunda pertanyaan siswa atau bahkan tidak dapat menjawabnya. Akhirnya, siswa yang bertanya pun ikut terhambat
     pemahamannya dalam materi tersebut.
   2. Kurang terampilnya guru dalam mengatur suasana hati