Mohon tunggu...
Nur AfniMega
Nur AfniMega Mohon Tunggu... Mahasiswa - AfniMega

Semangat, ingat orang tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

16 Desember 2021   06:42 Diperbarui: 16 Desember 2021   06:52 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jenis mobilitas sosial

Mobilitas Mobilitas sosial dapat mengambil banyak bentuk dan orang dapat mengalami berbagai jenis mobilitas pada berbagai tahap kehidupan Jenis-jenis mobilitas tidak tergantung satu sama lain dan seringkali dapat tumpang tindih Dibedakan hanya untuk tujuan analisis.

1. Mobilitas horizontal Ini adalah kasus ketika seseorang berganti pekerjaan tetapi status sosial mereka secara umum tetap tidak berubah. Misalnya, jika seorang dokter pindah dari kedokteran ke mengajar di sekolah kedokteran, profesinya berubah, tetapi prestise dan status sosialnya cenderung tetap sama. Sorokin menggambarkan mobilitas horizontal sebagai perubahan agama, wilayah, politik, atau perubahan horizontal lainnya tanpa mengubah posisi vertikal.

2. Mobilitas vertikal Mengacu pada perubahan status profesional, politik atau agama seseorang yang mengakibatkan perubahan posisi sosial mereka. Seorang individu berubah dari satu kelas sosial ke kelas sosial. Mobilitas vertikal bisa naik atau turun.

Ascending melibatkan individu yang berpindah dari suatu kelompok pada strata yang lebih rendah ke strata yang lebih tinggi atau pembentukan kelompok yang serupa dengan kedudukan masyarakat yang lebih tinggi, daripada berdampingan dengan kelompok yang ada. Mobilitas yang menurun terjadi, misalnya, ketika seorang pengusaha mengalami kerugian dalam usahanya dan dipaksa untuk menyatakan pailit. Kepailitan Kepailitan adalah status hukum manusia atau bukan badan manusia (perusahaan atau instansi pemerintah) yang tidak mampu mengembalikan hutang kepada kreditor., mengakibatkan perpindahan ke lapisan masyarakat yang lebih rendah.

3. Mobilitas ke atas Yaitu ketika seseorang berpindah dari posisi yang lebih rendah dalam masyarakat ke posisi yang lebih tinggi. Anda juga dapat menyertakan orang-orang yang berperingkat lebih tinggi dalam grup komunitas yang sama.Namun, mobilitas ke atas, meskipun dipandang sebagai hal yang baik, juga dapat merugikan individu.

Ketika seseorang bergerak ke atas, mereka sering kali perlu meninggalkan lingkungan yang sudah dikenalnya seperti keluarga dan tempat. Mereka mungkin juga perlu mengubah cara mereka berpikir dan berperilaku. Karena gerakan ke atas, individu harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengadopsi perilaku yang berbeda dalam masyarakat baru.

4. Mobilitas ke bawah Mobilitas ke bawah terjadi ketika seseorang berpindah dari posisi yang lebih tinggi dalam masyarakat ke posisi yang lebih rendah. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang kedapatan melakukan tindakan yang salah. Skandal Akuntansi Teratas Dua dekade terakhir melihat beberapa skandal akuntansi terburuk dalam sejarah. Miliaran dolar hilang akibat bencana keuangan ini. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya posisi yang mereka pegang saat ini.

Mobilitas ke bawah bisa sangat membuat stres bagi orang-orang yang menghadapi penurunan status sosial yang cepat. Mereka mungkin merasa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, karena tidak sama dengan standar hidup mereka dulu. Mobilitas ke bawah adalah contoh betapa masyarakat menghargai peluang dan struktur yang sama.

5. Mobilitas antargenerasi

Mobilitas antargenerasi terjadi ketika posisi sosial berubah dari satu generasi ke generasi lainnya. Perubahan dapat dilakukan ke atas atau ke bawah. Misalnya, seorang ayah bekerja di sebuah pabrik sedangkan anaknya mengenyam pendidikan yang memungkinkannya menjadi pengacara atau dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun