Mohon tunggu...
Nur AfniMega
Nur AfniMega Mohon Tunggu... Mahasiswa - AfniMega

Semangat, ingat orang tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

16 Desember 2021   06:42 Diperbarui: 16 Desember 2021   06:52 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

B. Konsep dan Teori Mobilitas Sosial

            Sosiolog dan aktivis politik Amerika kelahiran Rusia, Pitirim Sorokin, pertama kali memperkenalkan konsep mobilitas sosial dalam bukunya "Mobilitas Sosial dan Budaya". Ia menyatakan bahwa tidak ada masyarakat yang sepenuhnya terbuka (seperti sistem kelas) dan tidak ada masyarakat yang sepenuhnya tertutup (seperti sistem kasta di India).

Menurut Sorokin, tidak ada dua masyarakat yang sama dalam hal pergerakan diperbolehkan dan dilarang, dan bahwa kecepatan mobilitas sosial dapat berubah dari satu periode ke periode berikutnya. Tergantung seberapa berkembang masyarakatnya.

Pergeseran sosial seperti itu dapat terjadi seiring waktu ketika individu berpindah dari satu posisi ke posisi lain karena berbagai interaksi sosial. Mobilitas, lebih atau kurang, memberi manfaat bagi orang-orang karena mereka dimotivasi oleh berbagai faktor dalam masyarakat dan pekerjaan untuk mencapai peran baru yang menawarkan standar hidup yang lebih baik Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran statistik (indeks komposit) yang dikembangkan oleh PBB untuk menilai perkembangan sosial dan ekonomi negara-negara di seluruh dunia. HDI mempertimbangkan tiga indikator pembangunan manusia, yaitu harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan per kapita. dan penghargaan yang lebih besar. Orang-orang bersaing dan bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat untuk menaiki tangga mobilitas sosial.

Berikut ini adalah beberapa konsep dari mobilitas sosial yaitu:

Class Origin dan class deamobility

Hal pertama melakukan studi adalah harus mengidentifikasi dan menentukan kelas sosial orang tua (class origin,Ishida & Miwa, 2005:6) dan dipahami sebagai kelas sosial responden pada saat penelitian (class detonation, Ishida & Miwa, 2005: 6). Identifikasi dan tekad ini mutlak diperlukan untuk mengetahui jika terjadi perubahan kelas sosial dari orang tua kepada responden.

Tipe Mobilitas Sosial

Menurut sosiologi mobilitas sosial dibagi menjadi 2, yaitu mobilitas antar-generasi (intergenrational mobility ) dan intara-generasi (intragenerational mobility). Mobilitas sosial antar-generasi berupa hubungan antara pendapatan ayah dan anak atau posisi kelas individu dengan kelas ketika ia dibesarkan (Breen,2004:3) sedangkan mobilitas sosial Intra-generasi melihat perubahan situasi dalam kehidupan kerja atau perjalanan karier individu penelitian mobilitas intra-generasi jauh lebih sulit dibanding dengan antar-generasi.

Analisis Mobilitas sosial

Menurut Breen, analisis mobilitas sosial mengatakan: "Mobilitas relatif atau kelemahan sosial terkait dengan hubungan antara asal kelas dan posisi kelas saat ini: terutama didasarkan pada perbandingan antara orang-orang dari asal kelas yang berbeda, perubahan mereka untuk berada di satu kelas sasaran, bukan yang lain (Breen, 2004: 4) Lebih lanjut, Breen berpendapat bahwa tingkat fluiditas sosial sering dilihat sebagai indikator keterbukaan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun