Mohon tunggu...
Nur RiskyLubis
Nur RiskyLubis Mohon Tunggu... Guru - guru

guru muda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Menggunakan Model PBL

9 Desember 2022   21:34 Diperbarui: 9 Desember 2022   22:16 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Sadiman (2008:29), media gambar memiliki kelebihan diantaranya: (a) sifatnya konkret dan lebih realistis menunjukkan pokok masalah, (b) media gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu karena tidak semua benda dapat ditampilkan di Kelas dan suatu peristiwa tidak dapat dilihat seperti adanya, dan (c) gambar dapat memperjelas suatu masalah. Selain itu, media buku gambar berseri dapat dipakai dimana saja dan tidak mengkhawatirkan beberapa masalah seperti jaringan dan listrik yang kurang bagus seperti pada media yang menggunakan barang elektronik.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Melalui menulis tujuan pembejaran Bahasa Indonesia akan tercapai. Dengan menulis, seseorang mampu menuangkan ide dan pikirannya secara lebih nyata dan dapat dijadikan alat komunikasi secara tidak langsung. Melalui menulis, seseorang dapat memberikan wawasan dan pengetahuan dalam suatu topik sehingga seseorang dapat lebih berfikir kritis dalam suatu hal.

Pembelajaran menulis merupakan salah satu pembelajaran yang memerlukan perhatian khusus, baik oleh guru mata pelajaran maupun pihak-pihak terkait. Keterampilan menulis menurut Anggraini (2019) merupakan keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan, misalnya mengarang, membuat surat melalui tulisan atau bahasa tulis.

Tujuan dari menulis adalah membuat siswa dapat berbuat, berpikir, dan merasakan tentang dirinya, tentang orang lain, tentang lembaga sosial tempat mereka bermasyarakat (Enre, 1988: 6). Selain itu, pembelajaran menulis diberikan dengan maksud agar peserta didik dapat memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

Teks yang dipelajari siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sangat beragam dan sesuai dengan tingkatannya. Salah satu teks yang dituntut kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP kelas VIII adalah menulis teks eksposisi. Menurut Semi (2007: 35), eksposisi adalah tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

Keraf (1995:7) mendefinisikan bahwa teks eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu obyek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat suatu obyek, misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan, komunikasi, perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi kepada pembaca. 

Eksposisi juga menjadi alat untuk menjelaskan bagaimana pertalian suatu obyek dengan obyek lain, atau dapat digunakan oleh seorang penulis untuk menganalisa struktur suatu barang, menganalisa karakter seorang individu, atau situasi. Pada waktu memberikan penjelasan atau pengarahan mengenai suatu hal atau tindakan tertentu, atau membatasi pengertian sebuah istilah, biasanya digunakan eksposisi. Karangan eksposisi dapat dipahami oleh pembaca jika penjelasannya logis.

Mulyadi dan Danaira (2013: 159) menyatakan bahwa menulis teks eksposisi harus memenuhi struktur dan indikator yang baik, yakni ada tiga struktur dan indikator teks eksposisi yaitu sebagai berikut : 1) Pendahuluan berupa pengantar tentang hal-hal yang akan dicapai pada bagian isi. Bagian pendahuluan menyajikan latar belakang, alasan memilih topik itu, pentingnya topik, luas lingkup, batasan pengertian topik, permasalahan dan tujuan penulisan, kerangka acuan yang digunakan. Tentu saja untuk tulisan populer, pendahuluan tidak perlu menyajikan semua unsur yang dikemukakan di atas. 

Penulis boleh memilih beberapa dari semua segi yang dikemukakan itu, sebagai dasar untuk mengembangkan tulisan itu dalam isi eksposisi. 2) Isi berupa paparan terkait hal yang akan di paparkan atau paparan terkait bahasan. Agar uraian mengenai isi atau tubuh ekspsosisi ini disajikan dengan teratur, penulis harus mengembangkan sebuah organisasi atau kerangka-kerangka terlebih dahulu. Berdasarkan organisasi tadi, penulis kemudian menyajikan uraiannya mengenai tiap bagian secara terperinci, sehingga konsep atau gagasan-gagasan yang ingin diinformasikan kepada pembaca tampak jelas. 

3) Penutup berupa penegasan ulang pendapat atau penjelasan terhadap apa yang dipaparkan. Selain dikatakan penutup juga bisa berisi kesimpulan mengenai apa yang disajikan dalam isi eksposisi. Kesimpulan yang diberikan hanya bersifat semacam pendapat atau kesimpulan yang dapat diterima oleh pembaca. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam menulis teks eksposisi, penulis harus mengetahui struktur dan indikator penulisannya. Kalimat yang dirangkai oleh penulis harus bisa dipahami oleh pembaca bukan membingungkan. 

Penulis harus bisa menggali gagasan atau ide yang lebih luas sehingga dapat bermanfaat oleh pembaca. Penulis dalam merangkai teks eksposisi harus mengetahui benar tentang pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan kepada pembaca. Penulis harus bisa meyakinkan pembaca terhadap apa yang ditulis oleh penulis dengan menggunakan data yang fakta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun