Mohon tunggu...
Nadine Putri
Nadine Putri Mohon Tunggu... Lainnya - an alter ego

-Farmasis yang antusias pada dunia literasi dan anak-anak. Penulis buku novela anak Penjaga Pohon Mangga Pak Nurdin (LovRinz 2022).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah

21 Agustus 2024   16:50 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kecuali kura-kura itu mau mati telanjang."

Senja tertawa kecil. Ia lalu duduk dengan tegap. Meraih kedua tanganku lalu mencium pipiku. 

"Aku mencintaimu dalam warasku dan gilaku," katanya, "Jangan tinggalkan aku dan jangan biarkan aku meninggalkanmu meskipun aku sangat menginginkannya. Karena itu pasti bukan aku."

"Dan aku menerima keduanya. Dan aku tidak akan meninggalkan rumahku."

Kemudian, Senja berdiri. Ia meraih tanganku untuk membantuku berdiri. "Meskipun aku adalah rumahmu, kita tetap harus pulang ke rumah. Banyak hal yang ingin aku lakukan setelah sebulan tidak bersamamu."

Lalu, Senja melaju di depanku dengan langkah panjang-panjang---tentu saja ia kesulitan. Sepertinya, kali ini aku akan bisa melihat daun telinganya sambil membuka misteri-misteri kehidupan kami yang akan muncul satu persatu esok hari dan esoknya lagi. [*]

LJ-2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun