Mohon tunggu...
Nadine Putri
Nadine Putri Mohon Tunggu... Lainnya - an alter ego

-Farmasis yang antusias pada dunia literasi dan anak-anak. Penulis buku novela anak Penjaga Pohon Mangga Pak Nurdin (LovRinz 2022).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah

21 Agustus 2024   16:50 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja memperbaiki letak kepalanya sebelum menjawab. "Aku pernah mengatakannya padamu. Bukan sekadar karena namaku."

"Aku tahu, aku hanya ngin mendengarnya sekali lagi."

"Baiklah. Dengarkan baik-baik. Senja memberikanku energi. Ia menyerap semua lelah dan letihku. Aku merasakan semangat baru tiap kali menatapnya." Ia menjeda sejenak. Mungkin menikmati apa yang dimaksudkan kata-kata sendiri. "Meskipun aku tidak tahu kapan energi itu akan habis kembali. Bisa saja setelah keluar dari gerbang pantai. Namun, paling tidak, aku meninggalkan semua rasa lelah di sini dan kembali dengan hal lain."

"Bukankah rumah seperti itu?"

"Rumah?"

"Iya. Rumah."

"Mungkin."

"Mungkin itulah kenapa anak punk memilih tinggal di jalan. Dan kisah gelandangan yang aku buat-buat tadi juga melakukan hal yang sama. Di jalanan itulah mereka mendapatkan energinya. Kekuatannya. Ketenangannya." Aku meremas pinggangnya pelan. Seolah-olah menyalurkan pemahamanku melalui jari-jari di sana. "Mungkin, selama ini kita salah mendefinisikan rumah sehingga terjebak. Rumah adalah sesuatu yang lain. Yang seperti yang kamu katakan barusan. Dan dalam pandanganku ... kamu adalah rumahku."

"Begitukah?" tanyanya lirih. 

"Begitulah Senja. Dan aku adalah kura-kura tua yang tak mungkin lagi meninggalkan cangkangnya ... rumahnya. Bagaimanapun bentuknya. Kecuali ...."

"Kecuali apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun