Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Astaga, Konser Pengocok Perut!

4 Januari 2021   11:40 Diperbarui: 9 Maret 2021   19:22 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dikutip dari Pxhere

'Sudah, sudah,' seru Si Harry dengan nada menggerutu. 'Memangnya saya orang gila di pasar sampai disorakin seperti itu.'

Penonton tambah bergemuruh. Seorang penonton berdiri dan berteriak, 'Marry Me!' yang disambut tawa keras dari yang lain. Bukan apa-apa. Yang berteriak tadi laki-laki.

'Minum obatmu dulu, nanti kita bicara lagi,' sahut Si Harry acuh tak acuh. Dan ruang konser sekali lagi meledak oleh suara tawa. Sepertinya cuma aku satu-satunya yang tidak tertawa.

'Sudah, sekarang serius ya. Diam dulu. Ingat lho, kalian masuk ke sini itu pakai uang. Mahal lagi. Kok malah cekikikan sendiri. Dasar penonton Indonesia. Paraaah...'

Terdengar tawa sebentar sebelum ruangan berubah hening. Semua penonton mematuhi bangsat itu. Semua menunggu apa yang akan dia lakukan. Termasuk aku kali ini.

'Beda dengan pementasan saya sebelumnya, juga pementasan siapapun sebelumnya, pementasan kali ini membutuhkan sebuah alat pengaman. Dan alat itu bisa kalian temukan di bawah kursi masing-masing. Tolong diambil sekalian sekarang !'

Dengan penasaran aku membungkuk dan merogoh ke bawah kursi. Tanganku menyentuh sesuatu yang langsung kutarik. Aku tidak tahu harus heran atau bagaimana ketika melihat bahwa 'alat pengaman' yang dimaksud adalah kantong plastik kresek. Ya, yang hitam dan sering dipakai buat tempat sampah itu. Ukurannya malah yang paling besar.

Jancuk, umpatku dalam hati, keisengan apa lagi ini?

'Ndak usah bingung,' kata Si Harry seolah langsung menjawab gerundelanku. 'Memang itulah pengamannya. Kantong kresek itu. Ndak, saya ndak akan memberi tahu kegunaannya. Kalian akan tahu sendiri. Yang saya ingin kasih tahu, jangan sampai kantong itu lepas dari tangan kalian. Serius. Sesuatu yang buruk akan terjadi kalau sampai kantong itu lepas.'

Jangkrik, umpatku lagi - tetap dalam hati.

Dan seolah baru teringat belakangan, Harry tahu-tahu berkata, 'Oiya, hampir lupa...salah satu dari kalian mungkin akan dapat satu milyar malam ini..!'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun