"Iya, baru ditemukan kemarin di perairan sekitar Makassar. Mereka berdua."
Salah satu dari mereka mengucap tahmid.
Aku memandangi mereka dengan wajah datar. Kugenggam erat dua gelas berisi senja di kedua tangan.Â
Tepat pukul tujuh, kamu juga akan meneguk habis botol-botol yang sudah kuberikan. Berisi bintang dan cahaya bulan.
4... 3... 2... 1...
Aku menghabiskan delapan gelas senja. Orang-orang rusuh dan memandang ngeri pada cahaya keemasan yang memancar dari tubuhku.Â
Kamu juga. Pasti tetanggamu akan gempar dengan bintang-bintang yang berkilatan itu.Â
Tapi, tenang saja. Huru-hara yang terjadi di media-media dan linimasa akan hilang dengan segera.
"Bagaimana rasanya?" Tanyamu dengan tatapan hangat yang memikat.
"Bebas," jawabku seraya tersenyum semanis yang kumampu.
Kita menjadi sepasang pengantin pertama yang berikrar di atas samudra.