Dan, hari yang bermasalah itu tiba.
Aku memasuki ruangan, sudah tidak sabar membuat pertunjukkan. Ini hari pernikahan kita, hari berduka bagi mereka yang kita kenal.Â
Kamu di sana, menyambut pagi yang menjelang. Aku di sini, di kota dengan fajar yang selalu buram. Masih pukul enam pagi, purnama masih ada.
Tangisan orang-orang tak membuat aku gentar. Aku mati rasa. Kamu juga. Ini hari pernikahan kita, tapi kita berada di tempat yang berbeda.
Dua orang perempuan berbisik-bisik di sudut ruangan.
"Jadi, ini bagaimana ceritanya?"
"Iya, mereka sebar undangan pernikahan bulan lalu kan, kamu dapat?"
"Undangan warna hitam itu? Iya, dapat. Lalu, bagaimana?"
"Mereka kan sudah bertemu di rumah mempelai wanita di Jakarta, lalu mereka berdua hendak ke rumah mempelai pria di Pangkal Pinang. Â
Tapi ya, kamu lihat sendiri di berita. Mereka hilang pada kecelakaan JT610 itu."
"Hah, dua minggu menjelang pernikahan?"