Mohon tunggu...
Novia Syahidah Rais
Novia Syahidah Rais Mohon Tunggu... Manajer Marketing & Komunikasi -

Bukan soal siapa kita, tapi ini soal apa yang kita tulis!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jimat Pemikat

2 Februari 2017   15:52 Diperbarui: 3 Februari 2017   02:34 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: minangkabausiana.bpa.sumbarprov.go.id

“Aku sakit, Niang,” jawab Naih lemah.

“Berarti jimat itu belum kau kerjakan?” selidik Uniang Juwai, tetap tak lupa dengan tujuan awalnya.

Naih menelan ludah. Ternyata kakaknya itu lebih memikirkan jimat pesanannya dibanding keadaan dirinya yang sedang sakit. Tepatnya pura-pura sakit, demi menghindari urusan jimat pesanan kakaknya itu.

“Sudah. Semalaman aku mengerjakannya,” jawab Naih kemudian dengan suara pelan.

Wajah Uniang Juwai menyeri lega. “Syukurlah. Berarti kau hanya kelelahan karena bergadang semalaman. Tapi kau tetap bisa memasang jimat itu, kan?”

“Dalam keadaan sakit begini?” Mata Naih mengerjap kaget.

“Apa salahnya? Ini kubawakan nasi untukmu. Setelah makan nanti, kau akan merasa lebih sehat. Ayo, makan!” ujar Uniang Juwai sambil membantu Naih bangun. Lelaki berusia 40 tahunan itu lagi-lagi hanya bisa menurut.

Naih tampak terpaksa menghabiskan nasi yang dibawakan kakaknya. Sebenarnya ia memang sangat lapar tapi karena pikirannya terus tertuju pada jimat pemikat itu, seleranya seakan hilang.

“Nah, sekarang bagaimana?” tanya Uniang Juwai setelah Naih menyelesaikan suapan terakhirnya.

“Agak baikan,” jawab Naih singkat.

“Apa kubilang, kau pasti akan lebih sehat. Kau hanya kelelahan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun