"Ah, itu benar! Aku harus memperkenalkanmu secara resmi kepada ayah dan ibuku. Memperkenalkanmu sebagai... kekasihku. Ah, bukan itu!"
"Lalu?"
"Tentu saja sebagai... calon teman hidupku."
Pelupuk mata gadis itu seketika berkaca-kaca mendengar kalimat kekasihnya.
"Apa... kau tidak sedang bercanda?"
Matias menggeleng, meyakinkan bahwa dirinya mengatakan hal yang serius.
"Aku... Terima kasih, karena kau sudah menyukaiku sejak dulu."
"Aku hanya perlu berusaha keras untuk menyembunyikan hal itu."
"Tapi sekarang, kerja kerasmu itu... sudah terbayar, bukan?"
"Hmm.. Tentu! Terima kasih juga karena kau... bersedia membalas perasaanku."
Malam kian larut, pekatnya langit bertabur bintang menemani Matias dalam perjalanannya pulang ke rumah. Selepas kepergian Matias, Nivea bergegas masuk ke kamar dan mengganti gaunnya dengan gaun tidur. Tak lama, terlihat Seri memasuki kamar itu membawakan secangkir teh chamomile untuk nonanya.