Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

The Duke's Daughter (Bagian 41 - 45)

6 Januari 2024   09:25 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:39 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis itupun tersenyum tipis menanggapi kalimat sang ibu.

***

"Tugasku sudah selesai, Seri. Jika pelanggan mulai ramai, kau dapat meminta bantuan Clara untuk melayani. Biarkan David mengerjakan tugasnya sendiri." Nivea menghentikan langkahnya di samping meja pemesanan, dia muncul dari arah dapur. Siap pergi dengan topi cantik yang bertengger di kepalanya. Serta sebuah keranjang rotan terselip di tangannya.

"Baiklah nona. Anda... terlihat manis dengan topi itu."

"Apa? Kau menghinaku, Seri?"

"Tidak nona! Mana mungkin Saya bermaksud menghina Anda. Anda... cukup jarang terlihat mengenakan topi. Dan topi itu membuat Anda terlihat lebih elegan."

"Ah, begitu ya. Baiklah! Aku... pergi dulu, Seri. Tunggulah hingga aku dan tuan Willy kembali."

Setelah selesai melakukan pekerjaannya membuat roti, pagi hari menjelang siang itu Nivea keluar meninggalkan tokonya. Gadis dengan rambut pendek itu berniat untuk menemui kekasihnya di perkebunan anggur.

Dia juga sudah membawa beberapa buah roti manis dan dua botol limun di dalam keranjang rotannya. Bunga-bunga dalam taman hatinya sedang bermekaran, tak sabar lagi ingin melihat wajah sang kekasih. Di bawah cerahnya langit dan suasana kota yang lengang, kereta kudanya terus melaju.

Dalam hitungan menit, Nivea telah tiba di perkebunan anggur itu. Perlahan dia menapaki tanah merah berbatuan kerikil, yang terhampar luas di depan mata. Dengan menaikkan sedikit bagian depan gaun sederhananya, Nivea mulai melangkah di sisi kiri perkebunan.

Ketika langkahnya telah hampir mendekati bangunan ruang kerja pengelola perkebunan, Matias sedang mendongak ke arahnya. Lelaki itu menyipitkan mata, meyakinkan dirinya bahwa dia tidak salah melihat. Sudut indah melengkung di bibirnya kala menyadari bahwa Nivea lah gadis yang membawa keranjang rotan itu. Kakinya pun mulai bergerak maju, ingin menyambut kedatangan gadisnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun