"Apakah Anda... pernah memikirkan tuan Matias?"
Hening sesaat. Nivea menelan ludah, tak menduga Seri memberinya pertanyaan seperti itu.
"Seri, aku tidak bisa menjelaskan alasan kenapa aku menghindari pertemuan dengan pemuda itu. Tapi, bisakah kau berhenti membahas tentang dirinya?"
"Ba.. baik nona. Saya mengerti."
14. Kebun Strawberry
Putri kedua dari keluarga Lawrence tampak begitu ceria di pagi hari ini. Setelah melakukan sarapan bersama dengan keluarganya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan ke sebuah kebun strawberry yang berada di wilayah pinggiran kota itu. Dengan mengenakan gaun sederhana nan cantik berwarna abu-abu, Martha menata rambutnya dengan model kuncir setengah bagian.
Dia pergi bersama seorang temannya yang bernama Gabriela, putri dari seorang marquess pemilik tanah di wilayah perbatasan. Dan setelah menempuh jarak yang cukup jauh, Martha dan Gabriela yang menumpang kereta kuda milik keluarga Lawrence akhirnya tiba juga di kebun strawberry tujuan mereka.
"Kita datang di waktu yang tepat, Martha."
"Benar Gabriela! Aku harap semua orang dapat merasakan betapa cerah dan sejuknya hari ini."
"Lihat Martha! Strawberry disini sangat segar. Kita tak akan kesulitan untuk memilih dan memetiknya."
Terlihat seorang pria paruh baya berpakaian khas pekerja perkebunan, menghampiri keduanya untuk menyambut kedatangan mereka di kebun yang dikelolanya. Lelaki bertopi koboi dengan kemeja beraksen kotak-kotak itu juga membawakan mereka dua buah keranjang rotan.