Entah mengapa mendengar kalimat itu, putri Nicole lantas tersipu. Rasanya, dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Jika tuan putri ingin mulai memetik anggur sekarang, maka Saya akan panggilkan tuan Matias untuk membantu Anda, yang mulia."
"Hah? Apa? Anda... akan memanggilnya kesini?"
"Ya tuan putri. Tentu saja."
"Ah, baiklah! Tolong Anda panggil dia sekarang, tuan."
Matias pun menghentikan pekerjaannya memantau pekerjaan tangan seorang pekerja di tengah sana. Dia bergegas menghampiri keberadaan tuan Carlos ketika mendengar beliau meneriakkan namanya dari jauh.
Lelaki yang telah mendekat itu, langsung membungkuk sedikit ke arah putri Nicole.
"Salam hormat, semoga keberkahan dan kebahagiaan mengalir untuk Anda, yang mulia putri Nicole."
"Anda tahu nama Saya, tuan?" putri Nicole justru bertanya dengan senyum tipisnya yang terkesan malu-malu.
"Tentu yang mulia, Saya rasa semua orang di negeri ini sudah tahu nama Anda."
"Ah, jadi begitu ya."