Mohon tunggu...
Ñövå Zhà
Ñövå Zhà Mohon Tunggu... -

♥(•̪●)seorang BMI Hong Kong ♥(•̪●)♥

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tua-tua Keladi

29 Oktober 2011   15:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Nggak usah takut, ayo ikut aku ke restaurant itu lo” Tangan Rendy menunjuk Restauran yang tak jauh dari pantai, akhirnya aku pun mengikutinya, aku penasaran ternyata bukan sebuah restaurant yang kami datangi namun sebuah hotel yang berada di sebelah Restauran itu, dengan berpura-pura sakit perut aku pamit ke toilet, namun bukan toilet yang aku tuju tapi lari ke pelabuhan, aku pun bergegas meninggalkannya, tetapi sepertinya dia sudah tahu bahwa aku akan lari, dari kejauhan kulihat dia mengikutiku, aku  berlari kecil menuju pelabuhan, ia masih mengikutiku hingga aku naik kapal pun dia juga masih mengikutiku sampai Wan Cai. Nafasku tersenggal-senggal tak beraturan, keringat dingin bercucuran karena saking takutnya. Setelah aku turun dari kapal lagi-lagi ia mengikutiku, aku semakin takut di buatnya karena saat itu aku lagi sendirian.

Ku berlari kecil dan ketika aku melihat ada segerombolan orang-orang aku pun masuk ke dalam gerombolan itu dan menghindar dari Om Rendy sampai akhirnya ku temukan MTR dan selamatlah aku. Hufff apesssss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun