“Busettttt..itu to Rendy mu Cin?”Kata Dira
“Aih aih om-om gitu alamakkkkkkk!” Tambah Vita yang juga termangu sambil mengernyitkan dahinya.
“Udah diem, keren kan klimis boooo…” Tanggap ku lirih.
“Hahahhahaha” Seperti paduan suara kami pun tertawa bersama.
Sesekali Dira mencubit lenganku, aku pun memperkenalkan temen-temen ku pada Rendy
Dia menawari kami makan siang, ya tadinya dia ingin makan berdua denganku saja tapi memang dengan sengaja ku ajak temen-teman bertemu dengannya. Aku melihat wajah Rendy kurang begitu senang alias bermuram durja. Mungkin saja dalam hatinya ingin sekali memukulku. hehehe
Akhirnya kami memilih Restauran yang tak jauh dari pasar Mongkok, tanpa di tawari kami memesan menu makanan yang lumayan mahal harganya.
Setelah beberapa menit kami makan, datanglah Kine, kami pun memesan satu kursi untuk Kine. Kulihat wajah Rendy yang dari tadi masih kusam namun aku biar kan saja dan cuek terhadapnya.
“Rasain loe” Dalam hatiku.
“Om Rendy kok diem aja, ayo makan dung” Kataku menawarkan makanan sambil menaruh makanan kedalam piring yang ada di depannya.
“Ya, ayo makan” Jawabnya singkat. Sesekali kami pun ngobrol, si Ivana centil inilah yang ku jadikan umpan yang sengaja aku suruh duduk disebelahnya..