“Om Rendy, om pantes dech ada jenggotnya” Ledekku.
“Masa ” Sambil tersenyum ia pun mengelus dagunya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu.
“Iya, tapi kurang panjang Om, kalau panjang dikit pasti tambah keren dech”
“Masa sech” Rendy semakin GR, sambil sesekali mengelus dagunya dan tersenyum malu.
“Iya Om biar kayak embekkkk yang ada di sebelah rumah ku itu lo Om” Timpal Dira
Grgrggrgr…gelak tawa kami membuat bising restaurant itu.
Lagi lagi muka om Rendy cemberut, akhirnya aku pun minta maaf karena cuma bercanda.
“Sorry Om Rendy, cuma bercanda kok” Kataku agar Rendy tak ngambek lagi.
Setelah selesai makan, kami pun meninggalkan restaurant entah habis berapa dolar makanan yang kami pesan tadi, sepertinya memang mahal, tapi kami tak menghiraukan yang penting kami kenyang.xixixi..
“Om makasih ya, jangan sungkan-sungkan ngajak kami makan lagi”
Dan temen-temenpun serempak mengucapkan terima kasih, kami pun langsung meninggalkan Rendy sendirian di depan Restauran itu.