Mohon tunggu...
Nora Handayani
Nora Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Bunda

26 Desember 2022   22:07 Diperbarui: 26 Desember 2022   22:34 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kalau manusia cuma dikasih kesempurnaan dan gak dikasih kekurangan, manusia gak bakal tau bersyukur Baska. Maka dari itu, Baska harus lebih bersyukur lagi, Tuhan ngasih ujian ini ke Baska bukan berarti Tuhan gak sayang sama Baska, Tuhan cuma mau Baska lebih kuat lagi".

Baskara terdiam, ia cukup mengerti apa yang dikatakan Aisyah barusan. "Iya bunda Baska ngerti, tapi...Baska ngerasa gak adil aja sama hidup Baska. Dari Baska umur 5 tahun, Baska harus kehilangan ayah untuk selama-lamanya, dan di umur 8 tahun Baska kecelakaan yang ngebuat kaki Baska harus diamputasi"

Aisyah menghela nafas panjang. Lalu, ia menepuk pundak Baskara. "Baska! kalau semua manusia di dunia ini merasa hidupnya gak adil, bukankah itu adil?" Baskara menoleh, mulutnya bungkam ia hanya bisa tersenyum. Perkataan ibunya barusan benar-benar membuatnya kehabisan kata-kata.

"Udah gak usah sedih-sedih lagi" ucap Aisyah. Ia memeluk Baskara dan mengusap punggung anaknya tersebut.

"oh ya, besok sekolahnya Bunda bakal ikut olimpiade sains tingkat nasional, dan Bunda dipercaya sebagai pembimbingnya, Baska doain ya semoga menang"

"Baska pasti doain bunda kok, selalu semangat buat besok ya bunda" ucap Baskara.

***

Hari dimana perlombaan pun tiba, kini Aisyah mendampingi beberapa muridnya yang mengikuti perlombaan.

"Amerta, Dinda, dan Nirma. dengerin ibu yah, nanti kalian jangan panik, ini pertandingannya kelompok ingat saling kerja sama, gunain waktu sebaik mungkin, kerjain yang mudah dulu yang susah belakangan."

Amerta, Dinda, dan Nirma mengangguk paham, "baik Bu, Kita akan kerjain dengan sebaik mungkin" ucap Dinda.

"Iya Bu, kita bakal ngelakuin yang terbaik" sambung Nirma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun