Mohon tunggu...
Nora Handayani
Nora Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Bunda

26 Desember 2022   22:07 Diperbarui: 26 Desember 2022   22:34 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ehh Bunda, Bunda makan dulu yuk. tadi di depan ada penjual Bakso lewat, Baska beli 2 untuk kita makan bareng," kata Baskara dengan semangat.

Aisyah tersenyum, lelahnya hari ini terbayarkan dengan melihat senyum anaknya. "Oh ya?" Aisyah terkekeh sejenak "Baska tau aja kalo bunda lagi pengen makan Bakso. ayo kita makan bareng-bareng, tapi Bunda bantu angetin dulu baksonya."

Sore itu suasana berubah sendu, langit yang menghitam dan awan yang meneteskan air hujan ke bumi. Di balik suasana langit kala sore itu, di bawah naungan rumah bernuansa cat putih abu-abu, terdapat Aisyah dan Baskara yang sedang menikmati semangkuk Bakso ditemani obrolan serta candaan hangat diantara mereka.

"Bunda..Defenisi bahagia itu.. Sederhana ya." Aisyah menoleh dan tersenyum, ia cukup paham apa yang dimaksud anak tersebut, "hmm gitu, Baska punya alasan? kenapa Baska bilang bahagia itu sederhana?" Baskara terdiam sejenak. 

Lalu menghela nafas panjang dan berkata "ya sederhana Bunda, hanya dengan makan Bakso dan ditemani dengan obrolan dan candaan sama Bunda, itu salah satu kebahagiaan terindah yang Tuhan kasih ke Baska Bunda." senyum di bibir Aisyah terbit dengan sempurna, ia sangat terharu dengan apa yang barusan ia dengar. 

Tapi menurut Aisyah ada yang lebih sederhana lagi dari itu, yaitu ketika Tuhan menghadirkan Baskara ke dunia, hidup dan tumbuh bersamanya.

***

Hari ini Aisyah menyeleksi peserta dari beberapa kelas yang akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional. Seluruh peserta yang mengikuti seleksi ditugaskan untuk mengerjakan beberapa puluh soal, yang dimana 3 peserta yang nilainya paling tinggi akan lulus seleksi dan mempersiapkan diri untuk bersaing dikompetisi selanjutnya.


"Baik anak-anak ibu, di tangan ibu ini ada kertas hasil dari seleksi kalian, kalian semua hebat."

"Tetapi, ibu harus menyeleksi kalian sehingga menjadi 3 orang saja dengan nilai terbaik," Aisyah terdiam sejenak dan melanjutkan perkataannya "Baik nilai terbaik ketiga diraih oleh, Nirmala dari 11 MIPA 1, nilai terbaik kedua diraih oleh Adinda maheswari dari kelas 11 MIPA 4, dan yang terakhir dengan nilai terbaik pertama diraih oleh Amerta syaqilla putri dari kelas 11 MIPA 3."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun