Mohon tunggu...
nodnod
nodnod Mohon Tunggu... Lainnya - Pengarang

Ada hal yang tak akan ku menyerah untuknya yaitu menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi kehilangan kata sempurna

20 Desember 2024   08:43 Diperbarui: 20 Desember 2024   08:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika sudah cukup jauh,  terlihat dia merogoh saku,  mengambil hp---tampak dia menghubungi seseorang.
Dan dari obrolan dengan seseorang itu,  entah dia sengaja atau dia tidak tahu suaranya terdengar--- begitu kentara dia menjelek-jelekkan beny dan yang lain,  baik dari penampilan,  pakaian,  rambut,  kulit,  bahkan mata sipit karsa tak luput.

" apa masalah dia itu! "
Ujar karsa,  tesinggung.
Namun tidak lama dia kembali, berjalan seakan ada mahkota dikepalanya---tak mau menuduk barang sebentar.

"kalian tidak diizinkan masuk,  silahkan pergi sekarang!! "
Tanpa adanya sebab akibat atau penjelasan---tapi mereka diusir,
Bahkan dengan suara tergesa-gesa.

" kenapa pak!! Apa alasan kami tidak mendapat ijin? "
Suara very sedikit tinggi,menekan,  dan memaksa,  membuat sejajar dengan lawan bicaranya---bahkan tatapannya tak lepas dari pria lebih tinggi sejengkal darinya itu.

" saya bilang tidak ya tidak ,"
Dia tidak mau kalah " tidak perlu ada alasan! "

" sudah ver kita pergi saja,  masih ada tempat lain yang bisa kita tuju, "

"iya ver,  jangan membuat masalah disini."
Gilang menengahi membantu beny untuk menenangkan very.
Suka atu tidak mereka jelas harus segera keluar dari sana,  karena izin tidak mereka kantongi, ditambah mereka tidak kenal denga siapa produser itu---untuk berharap belas kasihan itu tak mungkin.

Percobaan pertama sangat buruk---yang ada dibenak mereka semua.
Tapi masih ada dua kesempatan lagi, " kali ini tak boleh gagal" ujar karsa
Dengan bekal tekad mereka kembali mencari alamat kedua mengikuti petunjuk dari kertas kecil  pemberian sero.
Ternyata pencariannya tidak susah,  alamat itu dekat , hanya beberapa meter saja ---mungkin ini salah satu kemudahan dari tuhan, dengan sisanya akan mereka terima lagi nanti.

**

" sialan!!,  mereka semua sama saja, coba tidak ada pembatas itu,  sudah kupukul dia."
Kali ini very  kesal sungguhan. Mungkin darahnya sudah mendidih, melumatkan tulang, daging dan syaraf warasnya.
Bukan tanpa alasan,  tempat kedua nyatanya serupa dengan yang pertama---lebih buruk lagi,  mereka bukan hanya tidak bisa memasuki gedung, tapi melewati gerbang pun tidak diperbolehkan.
Dengan tambahan dihina langsung didepan muka ---pria berjas tadi lebih baik kiranya, dia hanya bicara dibelakang.
Dan hanya satu alasan kenapa very tak bisa memukulnya, hanya karena gerbang pembatas itu,  jika tidak mungkin hal yang sulit digambarkan akan terjadi.

" sudah ver, "
Beny merangkulnya "kita lanjut jalan lagi,  masih ada satu tempat yang perlu kita datangi."
Senyumnya tidak kehilangan harapan,  pribadinya yang selalu optimis dalan keadan apapun adalah obat untuk para sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun