*** Â
"Kamu mau cari novel dulu, apa kita langsung diskusi saja, Nok?" mendengar panggilan sayang sang suster pun hati Angi langsung meleleh.
"Suster ... karena ini sangat urgent, bolehkah membacanya Angi pending saja, dulu?"
"Okelah, tidak masalah. Namun, tak ada salahnya juga kan kalau kita meminjam buku?"
"Baiklah, Suster!"
Setelah mencari buku dan mendaftarkannya, kedua wanita beda usia ini segera mencari tempat paling nyaman. Di mana lagi kalau bukan di pojok baca yang menggunakan sistem bangku lesehan dengan kasur busa buat pantat itu? Maka, Angi mengambil dua bantal sekaligus. Satu buat sang Suster, dan satu lagi buat dirinya.
Setelah menata tempat duduk mencari posisi paling enak, segera meluncur permintaan bunda rohani tersebut dengan lembut.
"Coba ... sekarang uraikan masalahmu agar Suster bisa tahu dan dapat membantumu, Nok!"
*** Â
"Ohh, begitu. Jadi, kalau problemnya seperti itu, ya sudah ... sebaiknya Angi pamit baik-baik kepada keluarga. Bilang saja ada tugas tertentu dari misionari sehingga kamu akan diizinkan meninggalkan mereka. Namanya dora sembodo, Nok! Berdusta, tetapi demi kebaikan."
"Siap, Suster!"