Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Menangkup Badai, Menangkap Berkat (Part 4)

30 November 2024   15:48 Diperbarui: 5 Desember 2024   16:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Hari ini Suster. Hari ini Angi mau curhat penting!" jawabnya segera.

"Baiklah, Suster tunggu di kolam koi seperti biasa, ya!"

"Tunggu, Angi berangkat dulu, ya. Ini masih siap-siap nih, Suster!"

"Hati-hati di jalan, Nak. Kusebut namamu di dalam doa, Tuhan Yesus memberkatimu selalu."

"Amin! Baik, Suster, nasihat selalu Angi ingat!" balas Wangi sigap.

Sekitar kurang lebih setengah jam kemudian, sampailah  Angi di pelataran susteran. Angin semilir membelai dedaunan dan merontokkannya satu demi satu. Sisa hujan semalam masih tampak di sana-sini.

Rerumputan basah. Titik-titik air kemilau bergemerlapan ditimpa mentari pukul tujuh pagi. Burung-burung gereja berseliweran menangkap laron yang beterbangan di angkasa. Indah sekali.

Hening memenuhi ruang leluasa yang berada di depan dan samping kiri asrama putri sekaligus susteran di Jalan Panderman itu. Agak menjorok ke timur deret sekolah dari TK, SD, hingga SMP pun sedang hening-heningnya. Mungkin masing-masing kelas sedang asyik belajar, atau bahkan masih dalam mode doa. Seolah-olah semesta menyambut kehadiran sosok gadis manis yang sedang galau tingkat dewa.

"Ah, ... sepi sekali!" Wangi tengak-tengok sambil berjalan mengitari taman samping, mencari-cari sosok yang dirindukannya.

***

Beberapa saat kemudian, Wangi menemukan sosok berseragam putih dengan senyum ramah merekah sedang membaca di kolam koi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun