Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Menangkup Badai, Menangkap Berkat (Part 4)

30 November 2024   15:48 Diperbarui: 5 Desember 2024   16:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Menangkup Badai, Menangkap Berkat  

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Kondisi Widuri setelah perawatan kian membaik. Ada belasan jahitan di pergelangan tangan kiri yang harus dirawat secara teliti. Bersyukur sekali nyawanya masih bisa diselamatkan. Namun, dokter baik hati yang merujuk ke salah seorang psikolog meminta agar masalah yang dialami ditutup rapat-rapat hingga gadis itu benar-benar sembuh, baik secara fisik maupun secara rohani.

Di sisi lain, oleh sang psikolog yang menangani, disarankan agar seseorang yang membuatnya merasa terpuruk untuk sementara tidak menyambanginya di rumah sakit. Ternyata, salah seorang tersebut adalah Wangi.

Sangat kaget ketika keluarga melarangnya untuk tidak menjenguk di rumah sakit. Padahal, menurut Wangi, justru di saat kesakitan dan dalam kesendirian tersebut, Widuri memerlukan teman mengobrol. Ternyata, apa yang disangkanya baik dan benar, justru tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, Wangi pun pasrah.

***

"Suster ...," sapa Wangi pada Suster Kepala yang sudah dianggap sebagai pengganti ibunya.

Cukup lama chat di WhatsApp tersebut tidak dijawab. Sementara, Wangi sibuk menata kata, apa yang hendak disampaikannya sebagai curahan isi hati.

"Ya, Sayang ...," jawab sang suster yang melegakan hatinya.

"Angi  mau mengganggu, jam berapa Suster ada waktu untuk bincang santai dengan Angi?"

"Kamu bisanya kapan? Suster selalu ada dan siap mendengarkan keluh kesahmu, Nak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun