Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pamit Tidur

11 Juni 2024   17:55 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:52 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu ditanyakan kepada siapa pun yang membesuk, mengapa aku belum juga datang.

"Oh, my God!" bisik hatiku.

Akhirnya, hatiku pun luluh. Nuraniku tersentuh oleh belas kasihan dan jatuh iba karena keadaannya setelah dikabarkan para tetangga mengenai kondisinya. Memprihatinkan kata mereka.

Maka pada saat itu juga aku datang memenuhi keinginannya. Kutinggalkan egoku, kutanggalkan sejuta rasa yang menghalangi silaturahmi lestariku. Aku harus bisa menyangkal diri supaya tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Demi melihat kondisinya, aku pun tak tega. Ikut cancut taliwondo membantunya. Dan resmilah sejak hari ketiga dia dirawat itu, aku yang membantu jaga malam, sementara ibunya jaga siang. Jadi, kami berdua bergantian. Padahal jujur aku tidak pernah melakukannya sebelum-sebelumnya!

Sekitar dua tahun lebih memang aku tidak menyapanya walau kami bertetangga. Ini karena dia melanggar kesepakatan kami. Aku meminta agar dia menjauhi pacarnya, yang maaf, saat bersalaman denganku aroma minuman keras menyengat menusuk-nusuk hidungku.

Aku katakan bahwa pacarnya ini bukan orang baik-baik. Namun, kukira hubungannya telah terlanjur jauh. Dia lebih memilih pacarnya daripada aku yang mengambilnya sebagai anak angkat. Ya, sudahlah, aku angkat tangan.

Aku sudah tidak peduli lagi padanya! Aku pun melepasnya sebagai anak angkat! Bahkan dia pun semakin nekat, justru memamerkan kemesraannya di depan mataku. Anehnya, ibunya pun ikut-ikutan tidak menyapaku. Ya, sudahlah. Aku hanya ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Aku tidak mendoakan jelek, tetapi berdasarkan kisah hidup ibunya sebelumnya, aku sangat khawatir akan terjadi hal yang tidak kami inginkan.

Pertama kali masuk rumah sakit pada kesempatan sebelumnya, tepatnya sekitar dua tahun sebelumnya, ibunya mengatakan kepada semua tetangga bahwa si dia menjalani operasi usus buntu. Akan tetapi, aku tidak percaya. Aku melihat gelagat yang tidak beres melihat kedekatannya dengan pacarnya. Pasti ada sesuatu.

Benar saja! Ketika kutanyakan kepada temanku yang bidan kepala ruangan di salah satu rumah sakit tempat dia dirawat, temanku mengatakan bahwa dia operasi karena hamil di luar kandungan. Aku sangat terkejut meskipun sempat dan sudah kuduga sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun